Wawasan Kebangsaan di kalangan Milenial, Tanggung Jawab Bersama

Diposting pada

Senin 9 Maret 2020, Untirta bekerjasama dengan Kabar Banten menggelar diskusi bertema wawasan kebangsaan bagi milenial bertempat di ruang rapat Rektorat Untirta Kampus Pakupatan Kota Serang.
Rektor Untirta Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST., MT selaku Narasumber menyampaikan dalam konteks kebangsaan, bahwa tidak ada yang kontradiktif antara agama dengan pancasila. “Dalam konteks keberagaman, Islam mengajarkan toleransi yang sangat luar biasa”, tegasnya. Pancasila itu tidak bertentangan sama sekali dengan ajaran agama Islam. Milenial memiliki kekhasan, jadi kita yang harus menyesuaikan karena beda zaman. “Mereka hidup di era IT, jadi konten wawasan kebangsaan harus di sesuaikan memanfaatkan teknologi informasi”, tambahnya.
Masduki selaku Wakil Gubernur Banten periode 2007 – 2012 menyampaikan bagaimana kedepan pembinaan terhadap kaum milenial terkait wawasan kebangsaan dengan memanfaatkan organisasi pramuka. “Pramuka itu sangat penting dalam pengamalan Pancasila dikalangan milenial”, ujarnya. Beliau menyampaikan bahwa pentingnya pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Pramuka itu membina anak-anak yang baik, beriman dan bertakwa serta berbudi pekerti luhur”, ungkapnya. Beliau juga menyampaikan bagaimana sekolah itu harus bisa mengembangkan pramuka karena hasil dari pramuka dapat menciptakan orang-orang yang berhasil dan cinta tanah air. Pentingnya unsur keteladanan bagi kaum milenial dalam hal wawasan kebangsaan menjadi faktor penentu keberhasilan penerapan cinta tabah air. “Pastikan guru dan orang tua menjadi contoh teladan pengamalan wawasan kebangsaan bagi anak-anaknya”, pungkasnya.
Pramuka, Paud di masjid menjadi contoh kegiatan positif dalam upaya penanaman wawasan kebangsaan di kalangan anak-anak sebagai pondasi.
Kepala Kantor Kesbangpol Kota Serang Alpedi menyampaikan bahwa pentingnya kegiatan-kegiatan dalam upaya memberikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat khususnya pengamalan pancasila.  “Saling menghargai, menghormati, menjadi faktor penting dalam merajut kebersamaan di Indonesia”, ujarnya.

Hadir pada diskusi tersebut Wakil Rektor bidang Akademik Untirta, unsur tokoh masyarakat Banten, Dewan Pendidikan Provinsi Banten, Pemerintah Kota Serang diwakili Kepala Kesbangpol Kota Serang, Media, Kemenag, dan perwakilan dari organisasi masyarakat serta penulis aktif Kabar Banten.

Dewan pendidikan Banten membahas tentang pancasila dari kacamata pendidikan. Selanjutnya Dewan Pendidikan Banten akan mendorong kegiatan non formal khususnya pramuka karena banyak manfaat positif.
Acara dilanjutkan diskusi dari peserta yang hadir untuk dijadikan notulensi dan penetapan arah Kesbangpol Kota Serang dalam pembuatan program yang sesuai terkait implementasi wawasan kebangsaan di kalangan milenial Kota Serang.