Hari Ketiga, Workshop Applied Approach (AA) LP3M Untirta

Diposting pada

Serang – Pelaksanaan workshop Applied Approach (AA) LP3M Untirat memasuki hari ketiga. Materi yang diberikan kepada peserta yaitu Pembelajaran Inovatif di Perguruan Tinggi yang disampaikan oleh narasumber Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Untirta, Penulisan dan Pengembangan Bahan Ajar oleh Dr. Ing. Rangga Gumelar dan Pengembangan Evaluasi Pembelajaran oleh Dr. Isti Rusdiyani, M.Pd.

Pada materi pertama yaitu tentang Pembelajaran Inovatif di Perguruan Tinggi,  Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd menyampaikan bahwa pembelajaran abad ke 21 itu harus berpusat kepada mahasiswa.”Selain itu pembelajaran juga harus kolaboratif”, ujarnya. Menurutnya belajar saat ini juga harus memiliki konteks yang jelas dan terstruktur dan terpenting adalah skolah harus terintegrasi dengan masyarakat atau sosial. Beliau menambahkan bahwa di era pandemi ini sangat penting adanya kreatifitas dan inovasi. “Seperti contoh SPADA atau sistem pembelajaran daring Untirta terus dikembangkan untuk menjawab beberapa tantangan pendidikan tinggi khususnya pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran tanpa batas”, imbuhnya. ia menekankan bahwa inovasi merupakan kata kunci, perguruan tinggi harus menjadi motor inovasi disruptif.

Materi selanjutnya tentang Penulisan dan Pengembangan Bahan Ajar oleh Dr. Ing. Rangga Gumelar. Ia mengatakan bahwa tujuan materi ini yaitu Peserta dapat memahami konsep pengembangan bahan ajar, mengetahui jenis bahan ajar, mengetahui tahapan  pembuatan bahan ajar, merancang  bahan ajar yang baik, memahami Konsep Desain Instruksional, mengetahui model  Pengembangan pembelajaran, mengetahui tahapan  perancangan  pembelajaran dan dapat merancang pengembangan pembelajaran sesuai dengan  SN DIKTI. “Berdasarkan sumber, Bahan Pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran”, ujarnya. Pengembangan desain instruksional  hendaknya seiring dengan  Capaian  Pembelajaran Lulusan. Dengan desain pembelajaran  yang baik akan meningktkan kualitas pembelajaran dalam  mencapai CPL. “Desain pembelajaran dapat dikembangkan dengan beberapa Model Pengembangan: Assure, MPI, ADDIE sesuai dengan karakteristik pembelajaran”, imbuhnya. Standar Nasional  Pendidikan  menjadi  acuan dalam  pelaksanaan pembelajaran yang  bermutu dan terstandar. Materi terakhir disampaikan oleh Dr. Isti Rusdiyani, M.Pd tentang Pengembangan Evaluasi Pembelajaran.

Seperti yang diwartakan sebelumnya, bahwa kegiatan workshop AA LP3M Untirta ini diikuti oleh 60 peserta dengan metode hybrid (daring dan luring). Kegiatan ini berlangsung selama lima hari dari tanggal 5 – 9 April 2021.