Fenomena Kerajaan Baru: Urgennya Ideologisasi Masa Kini

Diposting pada

Serang – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan acara Seminar Kebangsaan dan Cinta Tanah Air pada tanggal 7 Februari 2020 bertempat di Aula Kantor Kemenag Kota Serang dan dihadiri oleh 157 peserta.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dr. Dase Erwin Juansyah, M P.d. Menghadirkan tiga pembicara yaitu M. Ilham Gilang, M P.d Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembicara kedua adalah Damanhuri, M P.d merupakan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keguguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembicara terakhir adalah Sabroni M.M yang merupakan Ketua GP Ansor Kota Serang.

Menurut Jihad Faiz Azizi sebagai Ketua Pelaksana, acara mengangkat tema Fenomena Munculnya Kerajaan-kerajaan Baru Menurut Perspektif Pemuda dan Mahasiswa. Hal ini diadakan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat umum tentang Kebangsaan dan Cinta Tanah Air serta memberikan alternatif solusi mengatasi masalah kebangsaan seperti munculnya kerajaan-kerajaan baru di Indonesia saat ini.

Pemaparan pertama diawali oleh Bapak M. Ilham Gilang, M.Pd yang menyampaikan bahwa “fenomena muncul kerajaan-kerajaan fiktif dan banyaknya masayarakat yang ikut karena sebagian besar masyarakat Indonesia gandrung akan romantisme sejarah, akan tetapi tidak diimbangi pemahaman literasi sejarah yang mumpuni”.

Materi kedua disampaikan Bapak Damanhuri, M P.d dengan mengangkat topik: Gejala-gejala sosial dan ideologi masyarakat Indonesia serta solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Pembicara ketiga yaitu Bapak Sabroni, M.M. Pemateri yang akrab dipanggil “Boni” ini memaparkan tentang semangat cinta tanah air dan cara membentengi diri dari ideologi-ideologi menyimpang seperti HTI dan PKI. Selain itu Bapak Sabroni juga memaparkan tentang empat pilar kebangsaan guna meningkatkan kecintaan terhadap tanah air Indonesia.

Acara yang berakhir pada pukul 12.00 WIB ini di tutup dengan penyerahan cinderamata dari ketua BEM FKIP Tubagus Hidayatullah kepada ketiga pembicara.