Tim PS, PPE Untirta dan PS Unila Bersama BNPB Gelar Ekspose Laporan Akhir

Diposting pada

Tim Pendampingan Sosial (PS) Untirta dan Unila serta Pembinaan Pendampingan Ekonomi (PPE) Untirta melaksanakan kegiatan ekspose laporan akhir bersama BNPB bertempat di salah satu Hotel di Jakarta (12/10). Hadir pada kesempatan tersebut Deputi IV BNPB Jarwansyah, Direktur PPSE SDA BNPB Dra. Andi Eviana beserta jajaran, perwakilan BPBD Provinsi Banten, Lebak, Pandeglang dan Lampung, serta tim PS Untirta dan Unila serta PPE Untirta.

Mengakili BPBD Provinsi Banten Yesaya Simanjuntak menyampaikan Kegiatan pendampingan ini tentunya memang sangat penting dalam rangka merecovery masyarakat pasca bencana. “Pendampingan ini menjadi suatu acuan bagi BPBD dalam rangka merecovery masyarakat yang terkena bencana”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa masyarakat yang terkena bencana harus mendapatkan sentuhan dari masyarakat. ” Dengan adanya bencana, kondisi sosial masyarakat menjadi tercerai berai, sehingga perlu dibangun kembali kondisi sosial masyarakat. “Dengan adanya pendampingan sosial ini, masyarkat menjadi bersatu kembali”, ungkapnya. Diakhir sambutan BPBD menyampaikan bahwa pihaknya akan melanjutkan program BNPB ini sampai masyarakat khususnya di Banten pulih kondisi sosial ekonominya pasca bencana.
Deputi IV BNPN Jarwansyah dalam sambutannya menyampaikan fisik, ekonomi dan sosial masuk kedalam katagori rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. “Kegiatan pendampingan sosial ekonomi masyarakat menjadi fokus dalam rangka pemulihan masyarakat pasca bencana”, ungkapnya. Ia menambahkan bahwa pendampingan yang dilakukan oleh Untirta sudah terbentuk kelompok sosial masyarakat. Kegiatan ini semoga berjalan dengan baik dan sesuai harapan semua pihak.
Direktur PPSE SDA BNPB Dra. Andi Eviana dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri di daerah terdampak bencana. “Untirta telah melakukan kegiatan pendampingan sosial di Kabupaten Lebak dan Pandeglang dan kegiatan pembinaan pendampingan ekonomi (PPE) di Kabupaten Pandeglang”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa masa kontrak mulai 20 April sampai 16 Oktober 2021. Selanjutnya ia mengatakan bahwa telah terbentuk 16 kelompok (8 Pandeglang dan 8 Lebak). Ia menambahkan bahwa terbentuk satu kelompok ini telah berjalan tahun kedua. “BPBD Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang akan bersama-sama dengan pemerintah daerah baik Provinsi dan Kabupaten untuk keberlanjutan PPE di Pandeglang”, imbuhnya. Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah dapat melanjutkan dalam hal pemasaran produk lokal. “Kami sangat berharap Pemda dapat menggunakan produk lokal binaan tim PPE program kerjasama BNPB-Untirta”, harapnya. Kegiatan ini menjadi atensi pemerintah dan masuk program nasional. “BNPB juga berharap bahwa kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, tinggal laporan akhir yang saat ini juga akan kita dengar bersama-sama”, pungkasnya.
Sesi inti yaitu ekspose laporan akhir yang dipaparkan oleh seluruh ketua tim dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Seluruh tim menyampaikan draft exit strategy dan rekomendasi.