MELAWAN COVID-19, UNTIRTA SIAP BEKERJASAMA MEMBENTUK TIM RELAWAN

Diposting pada

SERANG, (23/02) – Mewabahnya virus COVID-19 / corona di Banten khususnya, membuat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tidak berdiam diri dan ikut serta untuk melawannya. Salah satu upayanya  adalah Untirta akan membentuk tim relawan bekerjasama dengan seluruh stakeholder  di Banten.Hal itu terungkap dari rapat kordinasi yang diadakan oleh Untirta senin (23/03) dengan mengumpulkan berbagai pihak seperti Komunitas Pohon Indonesia, Banten heritage, DPD HPI Banten, Lebak Institut, Tirtayasa Cendekia, STISIP Setia Budhi, Motor Literasi, Karang Taruna banten, BIGS, Tirtayasa Enterpreuneur. FK Untirta, dan Banten Raya pos.

“Kegelisahan teman teman di untirta terutama teman di fakultas tehnik terkait dengan sulitnya mendapatkan handsanitizer dan masker sementara masyarakat butuh itu dan untirta memiliki kemampuan lab dan kemampuan Sumber Daya Manusia sehingga kami menghadap ke pak rektor untuk mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat” ujar leo Munggaran inisiator pembentukan tim  relawan. Lebih lanjut leo menambahkan, di awal  biaya dari ide ini merupakan dana patungan dari teman teman untirta yang terkumpul sekitar 15 jutaan lalu dibelanjakan bahan baku pembuatan handsanitizer yang akan dibagikan kepada masyarakat dan warga civitas akademika untirta. Pembagian ini tentunya akan kita seleksi memalui google form yang telah dibroadcast dan diutamakan untuk masyarakat golongan bawah dan tidak mampu. “Untuk itu kami mengundang bapak bapak semua disini untuk bekerjasama dengan kami para korban dan tidak elok rasanya ketika musibah ini dijadikan ajang cari untung” tambah leo.

Firman H dari motor literasi mengungkapkan kekhawatirannya tentang penyebaran virus ini sehingga diambil tindakan pencegahan virus COVID 19 ini dengan Work From Home (WFH) tapi tidak semua bisa WFH. “Banyak dari kita sekarang yang tidak bisa melakukan kegiatan dari rumah tidak seperti PNS, masyarakat tetap bergerak dengan pekerjaannya sendiri sendiri ada pekerjaan pekerjaan yang sifatnya informal dan hal ini yang menjadi konsen kita” Ucap firman. Intesitas penyebaran corona sangat tinggi sehigga imbas / dampak terhadap kehidupan masyarakat dirasa sangat besar. Firman pun menyampaikan bahwa dirinya tidak habis pikir disaat virus corona mewabah terdapat kepala daerah yang mengumpulkan masyarakat untuk memperingati isro miraj disuatu kampung. “Jumlahnya sangat besar sekitar 400an orang, hal ini sangat rentan dan mengerikan antara realitas dan ucapan tidak singkron” ungkap firman

 Sementara itu Gatot Yan S dari karang taruna banten menyampaikan bahwa tanggung jawab besar penyelesaian wabah ini ada ditangan pemerintah akan tetapi cenderung lambat dalam aksi penanganannya. ” tadi pagi saya ke KP3B jam 8 melihat tulisan Banten Waspada Corona hati saya langsung berontak, saat ini bukannya waspada tapi harus melawan corona” Katanya. Lebih lanjut gatot mengusulkan bahwa forum ini bisa lebih mendorong pemerintah dalam melakukan aksi penanganan yang lebih cepat dan tepat.

Dalam rapat ini pula selain meminta masukan dari semua pihak yang hadir terkait aksi apa saja yang nanti akan dilakukan oleh tim relawan, tetapi juga dalam rapat ini dijelaskan tentang perkembangan terakhir wabah covid 19. Menurut Dr. Omat Wakil Dekan 2 FK Untirta mengatakan bahwa berdasarkan jurnal penelitian virus yang dibaca, sejak kali pertama virus korona ditemukan sudah mengalami mutasi lebih dari 500 kali. Artinya, dalam sehari virus yang menyerang pernafasan tersebut mengalami mutasi sebanyak 5 sampai 6 kali dalam satu hari. “mutasi yang terjadi tidak terlalu mengubah sifat virus tersebut, namun bisa mengubah karakter virus korona. Sehingga tim medis akan mengalami kesulitan untuk mengalahkan virus tersebut karena pastinya Vaksin yang akan digunakan pun akan berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya dan vaksin yang digunakan harus sesuai dengan karakter virus yang ada,”. jelasnya.

Diakhir rapat, Leo Munggaran yang juga Kepala UPBK Untirta mengucapkan terimakasih atas kehadirannya dan masukannya. ” Kehadiran bapak bapak disini merupakan semangat untuk kita semua dalam perang melawan corona”ucapnya. Tim Relawan pada minggu ini akan fokus pada penggalangan donasi dan mencari potensi sumber dana . Selain itu akan dipelajari pula daerah sebaran corona yang berada di wilayah Banten tetapi belum secara maksimal penanganannya serta Tim juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi banten dalam upaya membantu pemprov secara maksimal. (RDB)