HMJ Kedotekteran Untirta Adakan Donor Darah untuk Latih Kepekaan Anggota

Diposting pada

Serang-Mahasiswa Himpunan Jurusan (HMJ)/Program Studi (Prodi) Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), melangsungkan kegiatan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Serang, Senin (4/7/2022), di Kampus Untirta Sindangsari, Kabupaten Serang. Kegiatan donor darah ini melibatkan anggota HMJ Kedokteran Untirta dan sivitas akademika Untirta lainnya.

Ketua HMJ Kedokteran Untirta M Kevin Zarlis mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu kesadaran akan kurangnya kebutuhan darah di Indonesia, khususnya di wilayah Banten. “Next, kegiatan semoga berjalan dengan rutin, misalnya tiap tiga bulan atau dua bulan sekali. Kami juga  ingin mengadakan pengabdian kepada masyarakat desa binaan dalam bidang kesehatan ini,” kata Kevin yang saat ini tengah menempuh semester 4.

Ketua Prodi Kedokteran Untirta, drErni Trisnasari, M.Pd., menuturkan, kegiatan ini juga dalam rangka membangkitkan kepedulian atau kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya. Sebab, sebagai calon dokter mereka harus peduli karena itu adalah dasar utama bagi seorang mahasiswa kedoteran.

”Kalau sudah peduli kita juga bisa melatih skil mereka bagaimana berkomunikasi sejak awal, merasakan bagaimana menjadi pasien, kebutuahannya seperti apa. Selain itu, kegiatan ini juga untuk melatih mahasiswa bagaimana membuat sebuah even. Jadi kami dari prodi sangat mendorong, ke depan semoga rencana khitanan masal tercapai juga,” tuturnya.

“Sebenarnya ini kewajiban dari kita, kegiatan pun dimaksudkan dari Untirta untuk Untirta dan kita tentu ingin jadi partner yang baik buat PMI dan semoga Untirta masuk sebagai penyumbang darah dalam kategori level yang sangat baik,” tambahnya.

Dekan Fakultas Kedoteran Untirta, Dr. dr. Siti Farida, M.Kes., Ph.D., mendukung penuh pengabdian ini. Menurutnya juga  Fakultas Kedokteran yang sedang diamanahi melalui keilmuannya bisa memberikan manfaat dalam bidang kesehatan bagi masyarakat.

“Selain menambah kepedulian mahasiswa di satu sisi donor darah juga memberikan manfaat yang bisa menjadi screening sederhana bagi kesehatan dan upaya untuk menyelamatkan nyawa manusia. Ke depan kita harus semakin gencar sosialisasi terutama kepada pimpinan daerah baik yang formal maupun nonformal seperti Kiai atau pun tokoh masyarakat lainnya sehingga program ini nantinya bisa menjadi program universitas,” ujarnya. (HI/Sekar/AAP/VDF)