Belajar Pengelolaan BMN dan Keuangan Kampus, Itera Berkunjung ke Untirta

Diposting pada

Serang, (15/03/2021) – Sivitas Akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mendapat kunjungan dari Institut Teknologi Sumatera pada senin (15/03). Kunjungan ini dimaksudkan guna sharing pemikiran dan wawasan tentang pengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan kampus. Tiba dikampus Untirta pukul 09:00 rombongan Itera yang dipimpin oleh Iwan Maryawan berjumlah 5 orang yakni Iwan Maryawan, Dwi Hardoyo, Milsya Jelita Putri, Juwita Indiya, dan Marisha Agitha langsung disambut hangat oleh Kepala Biro Umum dan Keuangan, Deden Heri Hermawan, Koordinator Kelompok JFT Aset dan Barang Milik Negara  Ito Sumitro, Koordinator Bidang Keuangan Ade Hilman ,Sub Kelompok PNBP Yulianingsih, Sub Kelompok pengelolaan Aset Itoh Rositoh, dan beserta staff Keuangan Untirta lainnya di ruang rapat lt.2 gedung rektorat kampus sindangsari. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Direktur PIU IsDB Untirta, Agung Sudrajad.

Mengawali sambutan selamat datang kepada tim Itera, Kepala BUKK Untirta mengungkapkan kebahagiaannya mendapat kunjungan dari Itera. “kunjungan ini bentuk sebagai silaturahmi antar perguruan tinggi yang mana sebelumnya rektor kami telah berkunjung terlebih dahulu ke Itera dan memang Itera sudah layak menjadi perguruan tinggi kebanggaan sumatera, semoga kunjungan ini memberikan manfaat dan keberkahan dan kami siap menjawab segala sesuatu yang dibutuhkan.”ujarnya. Deden pun melanjutkan dengan sedikit penjelasan tentang sejarah lahirnya Untirta pada tahun 1981 kemudian berkembang menjadi perguruan tinggi swasta dan pada tahun 2001 secara resmi Untirta menjadi perguruan tinggi negeri dengan bersamaan penetapan Banten sebagai provinsi. Dan saat ini Untirta telah menjadi PTN BLU sehingga remunerasi menjadi suatu keharusan yang wajib dijalankan.

Sementara itu pihak Itera yang diwakili oleh Sub Koordinator BMN merangkap bendahara pengeluaran, Iwan Maryawan menjelaskan ihwal kedatangannya bersama tim adalah keinginan untuk belajar dari Untirta tentang tata kelola BMN dan keuangan. “sebenarnya kami kesini ingin belajar, tim kami masih muda muda.”tukasnya. Iwan menjelaskan pembangunan kampus Itera hampir seluruhnya didapat dari bantuan pihak luar seperti pemerintah kota, hibah konsorsium BUMN, SBSN, kementerian PUPR dan lain sebagainya. “Hanya satu gendung saja kami miliki berasal dari PNBP”.Tambahnya. Sub koordinator Keuangan Itera ini juga mengeluhkan panjang dan lamanya birokrasi terkait hibah dan alih status kepemilikan BMN.  Pada pertemuan ini pula tim itera juga meminta penjelasan tentang loan yang didapat Untirta dari IsDB guna pembangunan kampus sindangsari.

Menjawab keingintahuan Itera, pihak Untirta yakni  Koordinator Bidang Keuangan Ade Hilman menjelaskan bahwa pengelolaan Keuangan Untirta tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Itera. “Hanya saja karena status Untirta BLU dan Itera yang masih satker perbedaannya hanya terletak pada investasi jangka pendek dan pengesahan pendapatan dan belanja BLU”terang ade hilman. Terkait pengelolan Barang Milik Negara, staf BMN Untirta Hendri menyarankan Itera untuk segera mengurus alih kepemilikan gedung hasil hibah ditambah gedung yang masih dalam status Konstruksi Dalam Pekerjaan yang mencapai 6 tahun tentunya sudah mendapatkan warning. ”saran kami karena KDP ada batas waktunya yakni 8 tahun hendaknya pihak Itera segera menyelesaikannya karena hal ini akan berimbas pada penyediaan kebutuhan BMN di waktu yang akan datang.”jelas hendri. Lebih lanjut menyoal Loan IsDB, Direktur PIU IsDB Untirta Agung Sudrajad membagi pengalamannya saat proses mendapatkan loan. Agung menjelaskan perencanaan proses pembangunan kampus baru Untirta di Sindangsari sudah dimulai ditahun 2006 dengan menyelesaikan sertifikat tanah. Ia mengatakan “yang terpenting sertifikat lahan yang akan dibangun tidak ada masalah sebab itu akan menjadi syarat lander menyetujui pengajuan”. Lebih lanjut Agung menambahkan perlunya koordinasi baik secara lembaga maupun personal kepada pihak kementerian pendidikan dan kebudayaan, Bappenas, Kemenkeu, dan IsDB untuk memuluskan proposal pengajuan. (RDB)