Tim Pendampingan Fisik Untirta Program BNPB Lakukan Koordinasi dengan BPBD Kabupaten Pandeglang.

Diposting pada

Pandeglang  – Tim Pendampingan Pemulihan & Peningkatan Fisik Sektor Pemulihan & Infrastruktur di Kabupaten Pandeglang lakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Pandeglang bertempat di ruang rapat kantor BPBD Kabupaten Pandeglang (28/4). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua tim Dr. Hj. Enggar Utari, S.Si., M.Si beserta seluruh anggota tim dan Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang Dedi Alparisi, SST. Koordinasi yang dilakukan ini terkait pendampingan akibat tsunami di  wilayah Provinsi Banten  yang terjadi pada 22 Desember 2018 yang mengakibatkan kerusakan pada rumah, prasarana dan sarana fasilitas umum dan sosial dengan nilai kerusakan di Kabupaten Pandeglang sebesar Rp 93.382.669.673,- , dan Kerugian sebesar Rp 166.686.302.000.

Tujuan Koordinasi ke BPPD Kabupaten Pandeglang ini adalah sebagai penerapan unsur pentahelix pada kegiatan pelaksanaan pelaksanaan pendampingan pemulihan dan peningkatan fisik sektor permukiman dan infrastruktur pascabencana pada wilayah terdampak gempabumi tsunami dan likuifaksi di wilayah Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten melibatkan unsur pendidikan khususnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengawal proses/kegiatan dilapangan. “Kegiatan ini melibatkan pakar/praktisi/akademisi yang memiliki pengalaman dalam hal melakukan pendampingan suatu penyelenggaraan (project/kegiatan) pembangunan berbasis masyarakat dan peningkatan kapasitas aparatur/pelaksana di daerah dengan knowledge sharing rehabilitasi dan rekonstruksi bidang fisik”, ujar Ketua tim.

Lokasi program pendampingan akan fokus di Kampung Reforma Agraria Desa Mekarsari, Kampung Cibenda Desa Sukarame, Kampung Malingping Desa Tunggal jaya, Kampung Sepen desa Banyumekar, Kampung Pasirjaya desa Cigorondong Jaya, Kampung Panilis desa Taman Jaya, Kampung Cikaung Desa Ujung Jaya dan Desa Pasirmalang Desa Sumberjaya.

Program ini akan dilaksanakan dengan melakukan pendampingan pemulihan dan peningkatan bidang fisik meliputi sektor permukiman dan infrastruktur pada tahap pemulihan pascabencana, sehingga dapat memberikan pendampingan yang efektif dengan prinsip build back better safer and sustainable.