SPI Untirta Sosialisasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Untirta.

Diposting pada

Serang-Untuk meningkatkan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Permerintah (SPIP) Satuan Pengawas Internal Untirta mengadakan Sosialiasi dan implementasi SPIP di Lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa . Sebagai unit organisasi yang membantu Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam melaksanakan fungsi pengawasan, pembinaan, dan monitoring kegiatan. Selain itu, SPI  memastikan bahwa sistem pengendalian Intern telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis, serta berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Kegiatan ini bertempat di Ruang Multimedia Gedung Rektorat kampus Sindangsari. Kegiatan yang diselengggarakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) Untirta di hadiri oleh unsur pimpinan di lingkungan Untirta. Adapun Narasumber berasal dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Banten.

Dr. H. Rudi Dzulfikar Ketua SPI Untirta menyampaikan laporannya bahwa sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 SPIP merupakan proses yang integrasi pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai  untuk  memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. ‘Untuk itu kami perlu memberikan sosialisasi ini kepada seluruh civitas dan dukungan semua pihak agar Untirta untuk  meningkatkan suasana lingkungan yang nyaman yang akan menimbulkan kepedulian dan keikutsertaan seluruh pegawai. Untuk mewujudkan lingkungan pengendalian yang demikian diperlukan komitmen bersama dalam melaksanakannya. Komitmen ini juga merupakan hal yang amat penting bagi terselenggaranya unsur-unsur SPIP lainnya’ ujar Rudi.

Sementara itu Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fatah Sulaiman  hadir membuka acara sosialisasi. Dalam sambutannya Fatah mengatakan Implementasi SPIP ini selaras dengan visi Untirta sebagai kampus yang Integrated Smart and Green (It’S Green) University yang unggul,  berkarakter dan berdaya saing di Kawasan ASEAN tahun 2030. Fatah menyambut baik implementasi ini, menurutnya SPI yang merupakan mitra strategis Rektor untuk melakukan pengarahan dan pegangan pengendalian untuk kesamaan pandangan mengatasi potensi-potensi kesalahan administratif. Lebih lanjut Fatah menuturkan bahwa SPI harus bergerak secara masif untuk membantu Untirta meningkatkan pencapaian IKU . Target capaian bersama ini dengan regulasi yang efektif dan sesuai . Ditambahkannya implementasi SPIP ini sesuai pula dengan Value Untirta Jujur, Amanah, Wibawa, Adil, Religius dan Akuntabel. Yang merupakan komitmen dari institusi  untuk itu Rektor berharap SPI tetap memberikan kontrol , pengarahan dan pengawasan . UNTIRTA merupakan rumah yang tidak hanya berperan sebagai tempat, namun juga sebagai sumber pengetahuan, keteladanan, dan kebajikan. Oleh karena itu seluruh sivitas akademikanya berkewajiban menjunjung tinggi nilai-nilai dasar dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Banten,  R Bimo Gunung Abdul Kadir Ak. M.M , CA., QIA mengucapkan terima kasih kepada Rektor Untirta yang turut mendukung SPI untuk mensosialiasikan implementasi SPIP  sesuai  Pasal 47 PP No 60/2008 Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPIP di lingkungan masing-masing.

Salah satu narasumber Drs. Yuler Bastian CA, Auditor Madya Perwakilan BPKP Provinsi Banten mengatakan Untirta perlu membuat Tim Satgas SPIP. Tujuannya menurutnya untuk memitigasi risiko dan mengendalikan resiko.  Ditambahkannya satgas ini diperlukan memastikan kebijakan serta prosedur telah dilaksanakan secara efektif. Selain  Yuler hadir SPI menghadirkan  pula narasumber Mujiyanto, Ak. CA., QIA, CRMP., sebagai Koordiantor Pengawasan Bidang Intansi Pemerintah Pusat, Perwakilan BPKP  Banten memaparkan  penilaian resiko yang merupakan salah satu unsur dalam SPIP. Selanjutnya, Pemaparan  delapan subunsur lingkungan pengendalian terdapat dua jenis pengendalian, yaitu hard control dan soft control. Pendekatan audit perlunya Evaluasi Soft Control atas pengendalian lingkungan ujar Mujiyanto menutup materi.(Vero)