Mengenal Kesenian Khas Banten yang Bernama Rampak Bedug

Diposting pada

Untirta sebagai kampus yang mengusung keagungan budaya Banten selalu berusaha menampilkan dan mengambil makna positif pada setiap jenis kreasi budaya Banten. Bukti konkret dari komitmen Untirta pada budaya Banten tersebut terlihat pada setiap pagelaran atau acara seringkali dibuka dengan pagelaran rampak bedug yang biasa ditampilkan oleh UKM Pandawa.

Rampak bedug ini berasal dari Pandeglang yang pada mulanya adalah ngadu bedug dengan dasar tarian bernuansa pencak silat. Meninjau lebih dalam pada gerak rampak bedug, menurut penelitian yang dilakukan oleh Heradista, Permanasari dan Lestari dalam jurnal.untirta.ac.id (Makna Gerak Tari pada Kesenian Rampak Bedug Di Sanggar Seni Harum Sari Pandeglang Banten, Vol.3, No.1, 2020), rampak bedug memiliki tiga pola gerak yakni gerak awal, gerak tengah dan gerak akhir.

Disebutkan dalam penelitian tersebut, gerak pada rampak bedug adalah gerak dasar silat yang dikembangkan menjadi sebuah tarian. Penyebab dari gerak ini adalah tidak lain adalah bagian dari potret masyarakat Banten yang religius dan kental dengan dunia silat. Seiring waktu, tarian dalam rampak bedug semakin berkembang dan adanya vokal seperti salawatan.

Rampak bedug ini memiliki sumbangsih yang dalam dan berharga di tengah gempuran budaya asing yang masuk ke Indonesia. Pada rampak bedug ini, nilai-nilai luhur dan identitas Banten terus dijaga untuk generasi muda dari masa ke masa.

Pada kesenian ini, ada pelajaran-pelajaran yang bisa diaplikasikan dalam dunia nyata seperti salawatan yang jika diaplikasikan dalam dunia nyata adalah bagaimana umat Islam tetap mengingat dan bisa meneladani sifat-sifat Rasulullah. Apa jadinya jika jenis kesenian seperti rampak bedug tidak memiliki penerus dan tidak diminati lagi oleh generasi mudanya, maka yang ada kita mungkin sudah lupa dengan diri sendiri.(Humas*)