Perkuat Ideologi Pancasila, Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa Selenggarakan Seminar Nasional di Untirta

Diposting pada

Serang-Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) mengadakan seminar nasional  bertema ‘Membumikan  Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta’ di Convention Hall Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, Rabu (1/6/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memeringati hari lahirnya Pancasila. Pada kesempatan ini, hadir 54 rektor seluruh Indonesia guna bergotong royong dan merumuskan buku terkait gagasan tentang memperkuat ideologi Pancasila.

Menurut Ketua Umum FRPKB, Prof. Dr. H. Aom Karomani, Drs, M.Si, apa yang dilakukan oleh FRPKB merupakan bentuk tanggung jawab akademisi dalam mempertahankan ideologi bangsa yakni Pancasila. Ia mengatakan hal itu sangat penting di tengah gempuran era global yang menggila.

“Kita berada di abad milenial menjadi nilai yang kita yakini, nasionalisme kita sedang di uji, mengalami krisis identitas bangsa, dunia semakin kecil ada dalam genggaman jari, nilai lokal diganti dengan nilai global, melalui teknologi canggih, memasuki metaverse menjadi lebih menantang dan tidak lagi dengan cara-cara konvensional,” ujarnya saat memberikan sambutan.

“Dengan nanti lahirnya buku tentang membumikan Pancasila ini dan untuk terus menyuarakan demi membumikan nilai nasionalisme yang lebih kreatif, Forum Rektor yang saat ini beranggotakan 54 Rektor dari seluruh Indonesia, sebagaimana pesan Bung Karno tidak ada kata untuk berhenti, memiliki komitmen tinggi untuk menjaga ideologi bangsa,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Untirta Prof. Dr. Fatah Sulaiman, S.T., M.T. yang sebagai Ketua Tim penyusun buku ‘Membumikan  Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta’ mengatakan, merasa sangat bangga dan terhormat karena Untirta menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini. Untirta pun akan terus berkomitmen dalam memperjuangkan nilai-nilai Pancasila melalui value JAWARA.

“Banyak mozaik, data dan fakta, terkait dengan bangsa yang sudah disampaikan dalam seminar kali ini, saya kira responsnya positif. Tinggal bagaimana nanti buku ideologi Pancasila ini bisa masuk ke berbagai kalangan,” katanya.(TMA/AAP/VDF)