Sosialisasi Matching Fund Kedaireka Di Lingkungan Untirta

Diposting pada

SERANG-Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan Sosialisasi Matching Fund Kedaireka pada Jumat (18/02) via daring. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Dr. H. Aceng Hasani, Drs., M.Pd, Koordinator Kerjasama dan Humas Veronika Dian Faradisa, SE., MM, Subkoordinator Kerjasama Ratih Purnamasari, S.E., M.Akt., Para Dekan, Ketua LPPM, Ketua LP3M, Direktur Pascasarjana dan para dosen di lingkungan Untirta serta turut hadir Narasumber sekaligus Ketua Kedaireka Kemendibud  Dr Mahir Bayasut dan Ahmad Adhitya

Dalam acara Sosialisasi ini, Wakil Rektor bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Dr. H. Aceng Hasani, Drs., M.Pd, berkesempatan memberikan sambutan sekaligus membuka acara, ia menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu indikator kinerja Untirta yang luar biasa “Kami menyambut baik dengan kegiatan ini, semoga dengan adanya sosialisasi ini dapat ditindak lanjutin dan mudah-mudahan melahirkan ide-ide dan rencana-rencana yang lebih membangun” katanya

Ahmad Adhitya selaku narasumber  dalam pemaparannya menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman tahun lalu, ada beberapa fakta penting untuk menjadi pondasi yang sangat kuat untuk program pada kedaireka kedepan. “orang yang menjadi pengguna kedaireka di tahun lalu ada total 22 ribu pengguna, 18 ribu rata-rata dosen hampir 4 ribu berasal dari industri, kita mengajak teman-teman dosen Untirta untuk bergabung di platform Kedaireka” ujarnnya.

Keuntungan bergabung dalam platform Kedaireka antaralain masuk kedalam ekosistem inovasi yang ada di dalam platform tersebut “manfaat jika masuk ke platform Kedaireka bisa belajar dan mendapatkan informasi tentang cara bekerjasama dengan industri/perusahaan”  lanjutnya

Ketua sekaligus Narasumber Dr. Mahir Bayasut dalam pemaparannya menjelaskan bahwa untuk tema tahun 2022 antaralain ada ekonomi hijau (pertanian, konservasi, energi terbarukan), ekonomi biru (budidaya dan pengelolaan sumber daya laut, pengembangan teknologi pengelola sumber daya laut), ekonomi digital (pengembangan industry gim dan animasi, pembuatan dan pengembangan layanan berbasis teknologi untuk UMKM, kemandirian Kesehatan (pembuatan dan pengembangan alat kesehatan, pengembangan alat herbal dan non herbal) dan pariwisata (pengembangan dukungan program wisata di 5 destinasi super prioritas

“ini merupakan isu-isu strategis yang nantinya akanmenjadi nilai tambah bagi reviewer dalam meneliti judul-judul untuk isu-isu nasional” ungkapnya.

Sebagai informasi, Untirta mendapatkan 6 proposal pada tahun 2021 yang di danai oleh Kedaireka. (DDZ/AAP/VDF/RJ)