Prioritas Program SEHATI Sebagai Program Unggulan Kesehatan KKM 25 Kecamatan Mancak Kabupaten Serang

Diposting pada

Mahasiswa Kelompok 25 KKM Tematik UNTIRTA Desa Mancak melaksanakan kegiatanan seminar “SEHATI (Seribu Hari Pertama Kelahiran dalam Mencegah Stunting)” yang disampaikan oleh Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Gender Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Ibu Hj. Yanyan Dwiyanti, S. Si., M.T. Kegiatan ini di laksanakan di SMAN 1 Mancak tepatnya di Aula SMAN 1 Mancak dengan target sasaran siswa/i SMAN 1 Mancak, Selasa, (30/1). Tujuan tersebut ditujukan karena pada usia tersebut sangatlah penting terutama bagi remaja putri yang merupakan kelompok umur yang memerlukan perhatian khusus dalam pencegahan
Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada siswa/i SMAN 1 Mancak mengenai gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Penyebab stunting pada anak adalah rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Selain itu, buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting.
Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Gender LPPM Untirta, ibu Hj. Yanyan Dwiyanti, S. Si., M.T. telah menyoroti langkah-langkah penting dalam mencegah stunting pada anak, yang mencakup pemenuhan gizi sejak masa kehamilan, pemberian MPASI sehat, menjaga kebersihan lingkungan, praktik pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan memantau pertumbuhan anak secara berkala. Langkah-langkah ini merupakan strategi yang terbukti efektif dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal serta mengurangi risiko stunting di masa depan. Dengan kesadaran dan implementasi tindakan preventif ini, diharapkan dapat tercipta generasi yang sehat dan cerdas di masa yang akan datang.
Dalam sesi tanya jawab, siswa bertanya “Seperti apa ciri-ciri stunting pada anak?” Ujar Abdul.
Stunting telah menjadi isu kesehatan global yang mengkhawatirkan, terutama di negara-negara berkembang. Salah satu langkah penting dalam mengatasi stunting adalah dengan mengidentifikasi ciri-cirinya sejak dini. Menurut para ahli kesehatan, ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan untuk mendeteksi stunting pada anak, di antaranya adalah ukuran badan dan lingkar kepala.
Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Gender LPPM Untirta, ibu Hj. Yanyan Dwiyanti, S. Si., M.T. menjawab “Bahwa ciri-ciri stunting terlihat dari ukuran badan, porsi tubuh dan lingkar kepala anak yang lebih kecil daripada anak seusianya”.
Pada sesi tanya jawab selanjutnya, siswi bertanya “apakah asupan gizi itu berpengaruh pada kecerdasan anak?” Ujar Selvi.
​Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Gender LPPM Untirta, ibu Hj. Yanyan Dwiyanti, S. Si., M.T., menegaskan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara asupan gizi dan kecerdasan anak. Asupan gizi yang memadai memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak. Meskipun demikian, jika seorang anak mengalami stunting tetapi tetap menunjukkan kecerdasan yang tinggi, hal itu dapat dianggap sebagai keberuntungan.
Seperti yang diketahui tingkat kesadaran akan stunting di Wilayah Mancak masih rendah. Sehingga dengan diadakan kegiatan seminar “SEHATI (Seribu Hari Pertama Kelahiran dalam Mencegah Stunting)” diharapkan meningkatkan kesadaran para siswa/I SMAN 1 Mancak akan hal tersebut.
Kegiatan seminar “SEHATI (Seribu Hari Pertama Kelahiran dalam Mencegah Stunting)” terlaksana dengan sangat baik dan disambut baik serta hangat oleh siswa/i SMAN 1 Mancak serta guru dan jajarannya. Dengan adanya kegiatan ini, Dosen Pembimbing Lapangan dan anggota KKM 25 Bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender LPPM Untirta, pihak Pimpinan dan Dewan Guru SMAN 1 Mancak dan Pihak Aparatur Desa optimis upaya pencegahan dan penanganan stunting di Desa Mancak dapat mencapai target yang telah ditentukan Pemerintah Kabupaten Serang sampai menjadi zero stunting.