SERANG-Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi bidang akademik dan kemahasiswaan Untirta. sebab, dalam IKU 1 ini adalah terkait dengan kuantitas dan kualitas lulusan soal bagaimana mereka mendapatkan pekerjaan yang layak. Guna melacak alumni ini perlu dilakukan tracer study dari setiap program studi sehingga didapatkan data yang akurat dan relevan. Maka dari itu, Untirta melalui Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni melangsungkan worskshop pemutahiran Data Tracer Study Untirta Tahun 2023 yang dilaksanakan di Qubika Boutique Hotel, Serpong, Tangerang Selatan, Senin-Selasa, 27-28 November 2023.
Kabiro BAKP, Tb Bahtera Rohimudin, S.E., M.Si., mengungkapkan, IKU 1 Untirta masih di bawah goal standard tetapi progres setiap tahun peningkatan responden terus meningkat. “Sebelumnya ada 1020 responden dan meningkat menjadi 2390 dan itu memenuhi syarat. Ke depan ini harus dikejar terus sehingga kita bisa memenuhi standar yang diinginkan dan ideal dalam pemenuhan IKU 1 ini,” ungkapnya.
Bagaimana perkembangan IKU kita ini, yang seringkali menjai ganjalan itu terutama pada IKU 1 dan IKU 2, kalau melihat dari gold standard yang sudah kita tetapkan IKU 1 60% dan IKU 2, 40%. Sebenarnya persoalanyya bukan masalah kualitas, tapi yang menjadi perosalan itu tempat data meskipun tetap saja proses pembelajaran atau proses kegiatan akademik atau pembinaan maahsiswa tetap menjadi target utama.
Ketua Pelaksana sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Dr. H. Agus Sjafari, M.Si., mengatakan, IKU 1 menjadi ruh atau bagian penting dalam output kampus. “IKU 1 dan IKU 2 itulah produk kita. Segala output kegiatan itu adalah di IKU 1 dan IKU 2 yang paling disorot meskipun yang lain juga sama pentingnya. Oleh karena itu kita harus terlecut dalam upaya meningkatkannya. Saat ini kita mesti memverifikasi dan memvalidasi para alumni kalau memang ada yang belum,” tegasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusmana, Ir. M.P., yang juga hadir dalam kegiatan berujar, analisis data dan kurang cermatnya input data yang dilakukan baik oleh mahasiswa, alumni dan admin harus dihindari agar validitas data bisa terinput dengan mudah. “ Selebihnya, di sini untuk meningkatkan IKU 1 dengan tracer study harus optimis bisa bergerak terus dengan kontribusi ibu/bapak,” ujar Dr. Rusmana.(HI/AAP/VDF)