Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Berkomitmen Membangun Integritas Salah Satunya melalui Gerakan Anti Korupsi

Diposting pada

Serang, 24 November 2023 – Forum Penyuluh Anti Korupsi (ForPAK) Provinsi Banten telah mengadakan kegiatan Serial Bincang Jawara Aksi keempat dengan tema “Insersi Pendidikan Antikorupsi untuk Perguruan Tinggi.” Acara ini dilaksanakan secara daring dan terbuka untuk masyarakat luas, menampilkan pemateri utama Prof. Alfirano, Wakil Rektor IV Untirta, dan Prof. Nanang T. Puspito dari Asosiasi Dosen Penyuluh Anti Korupsi.

Ketua ForPAK Banten Fitri menyampaikan bahwa meski kegiatan ini telah diimplementasikan melalui Pergub Banten No. 20 tahun 2020, masih perlu upaya lebih besar agar mencakup semua lembaga pendidikan di provinsi Banten. Harapannya, materi mengenai antikorupsi dapat diintegrasikan ke dalam mata ajaran dan kuliah di berbagai lembaga pendidikan.

Inspektur Daerah Provinsi Banten, Tranggono, menekankan pentingnya memahami anti korupsi di dunia pendidikan sejak awal. Dalam pandangannya, pemahaman ini akan memberikan kontribusi maksimal dalam upaya pemberantasan korupsi. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut, memberikan pemahaman kepada mahasiswa untuk aktif dalam mencegah dan memberantas korupsi, menciptakan Indonesia yang maju dan makmur.

Prof. Alfirano, sebagai narasumber utama, menguraikan visi, misi, dan nilai Untirta. Dalam paparannya, ia menyampaikan hasil survei integritas Perguruan Tinggi Luar Negeri dan menyoroti 12 area risiko korupsi di perguruan tinggi. Ia juga membahas delapan perangkat anti korupsi, mulai dari pengelolaan konflik kepentingan hingga whistle-blowing system. Alfirano menegaskan bahwa penguatan integritas harus menjadi fokus utama dalam Tridharma perguruan tinggi.

Prof. Nanang T. Puspito, Guru Besar ITB dan senior penyuluh anti korupsi di KPK, menyoroti empat fungsi penting perguruan tinggi dalam upaya pemberantasan korupsi. Mulai dari menjadi pusat inovasi dan penelitian, rumah bagi ahli anti korupsi, pusat pembelajaran, hingga menjadi motor gerakan budaya anti korupsi. Ia mengapresiasi fokus Wakil Rektor IV Untirta dalam membahas aspek penting anti korupsi melalui kegiatan pembelajaran.  (AAP/VDF)