Tingkatkan Kepedulian Ketahanan Pangan pada Generasi Muda, Paguyuban Beasiswa KSE Gelar Talkshow Nasional

Diposting pada

Siaran Pers Nomor : B/ 48/ UN43.8/HM.00.06 /2023

 SERANG – Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) Untirta menggelar kegiatan Tatap Muka Penerima Beasiswa PT Samuel Aset Manajemen berupa talkshow bertajuk “Generasi Muda Peduli Ketahanan Pangan” pada Sabtu (25/2/2023) di Ballroom Hotel Le Semar Kota Serang

Talkshow yang diikuti oleh 56 mahasiswa perwakilan penerima Beasiswa KSE dari seluruh Indonesia ini menampilkan tiga narasumber, yakni Intansyah Ichsan, Adrian Karim Yanuar, dan Yasmine Nasution yang berasal dari lingkup praktisi ekonomi dan akademisi.

Intan Syah Ichsan, Chief Operating Officer PT Samuel Aset Manajemen menyampaikan bahwa negara menghadapi tantangan untuk mengupayakan ketahanan pangan yang optimal.
“Ketahanan pangan adalah kemampuan negara untuk dapat menyediakan makanan. Yang menjadi tantangan adalah supply chain yang tidak sederhana,” terangnya.

Ia berharap Indonesia yang memiliki iklim dan kondisi geografis yang pas mampu menghadapinya. “Karena ada beberapa makanan yang tidak terjangkau ataupun juga mahal”, ungkap Ichsan.

Sementara itu, Adrian Karim Yanuar selaku Investment Analyst & ESG Spesialist memaparkan bahwa kunci dari ketahanan pangan adalah akses karena bahan pangan yang bergizi dan berimbang harus dapat diakses oleh masyarakat umum.

Ia juga menerangkan bahwa ketahanan pangan dan sektor pertanian memberikan tiga efek besar bagi negara, di antaranya yakni kelangsungan hidup masyarakat yang baik, keberlangsungan perputaran ekonomi yang baik, dan tiang penting bagi negara atas kemandirian dalam pengelolaan pangan yang dapat membangun ketahanan finansial.

Berbeda dengan narasumber praktisi lainnya, Yasmine Nasution yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di Universitas Indonesia sekaligus aktif di bidang konsultasi, pelatihan, dan assessment di lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menuturkan bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu cara negara dalam menjamin ketersediaan pangan masyarakat agar tidak bergantung pada impor dari pihak negara lain.

“Ketahanan pangan (adalah) bagaimana cara negara menjamin ketersediaan pangan masyarakat, tidak hanya memenuhi pasokan pangan tetapi juga kemandirian pangan, memastikan pasokan pangan berdiri sendiri tidak tergantung dengan impor dari negara lain”, ujar Yasmine.

Kegiatan ini ditutup dengan kata-kata motivasi dari semua narasumber dengan ungkapan bahwa setiap orang mempunyai ruang untuk terus maju dan ketahanan pangan memberikan peluang yang besar untuk kita semua.

“Oleh karena itu, banyak hal dapat kita dilakukan untuk memajukan sektor pertanian dan ekonomi. Jadi jangan dilawan tapi diambil (peluang) bersama-sama,” ujar Ichsan.

Sebagai informasi, Talkshow Tatap Muka Penerima Beasiswa PT Samuel Aset Manajemen merupakan bagian dari rangkaian acara Technology for Indonesia (TFI) Camp yang diselenggarakan oleh Paguyuban KSE untuk mencari teknologi yang tepat guna dan dapat diterapkan untuk kepentingan masyarakat.

Sejumlah teknologi yang dibuat oleh mahasiswa KSE, di antaranya yakni alat tanam padi otomatis, mesin perontok padi, traktor autopilot, pompa hidram, sistem irigasi otomatis dan perangkat hama, alat pengering padi, handy paddy doctor, pupuk sekam padi, benih unggul padi, pupuk organik cair, dan pirolisis. Semua teknologi ini diharapkan akan dapat membantu masyarakat dalam memajukan sektor pertanian. (ARA/ SAC/ AAP/ VDF)

Kantor Humas Untirta, Jalan Raya Palka Km. 3 Sindangsari, Pabuaran, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Hotline Humas Untirta: +62 822-9897-9737