LEGITIMASI 2 DOSEN DAN 7 MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN MELAKUKAN UJI KOMPETENSI BNSP: SKEMA SERTIFIKASI MEMPERBAIKI SISTEM REM

Diposting pada

Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) yang diselenggarakan di SMK N 1 Cilegon pada Sabtu dan Minggu tanggal 6-7 Juli 2019 merupakan salah satu bentuk pengakuan atau Legitimasi berstandar Nasional. Program tersebut merupakan salah kegiatan yang diamanahkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Otomotif Profesional Indonesia yang dikenal dengan LSP-TOP. SMK N 1 Cilegon merupakan salah satu mitra berupa Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang berlisensi sebagai TUK Sewaktu, artinya sebagai Tempat Uji pada waktu kegiatan itu diselenggarakan. SMK N 1 Cilegon mendepatkan dua paket UJK yaitu Engine Tune Up Sistem Injeksi (13 Unit Kompetensi) dan Memperbaiki Sistem Rem (12 Unit Kompetensi). Bersamaan dengan pelaksanaan UJK tersebut selain program PSKK juga dilaksanakan program Mandiri pasca PSKK usai. Tim Penguji merupakan orang-orang dengan pakar ahli dibidangnya yang terlisensi oleh LSP-TOP diantaranya Mujianto (MET. 000.001070.2012); Moh Saeful Hasan (MET. 000.000023.2010); Danu Peristiwanto (MET. 000.004753.2017) dan didampingi oleh Muhammad Nurtanto (MET.000.004771.2017). Pada skema sertifikasi ETU-Injeksi di asesmen oleh Mujianto dari BBLK Bandung dan Moh Saeful Hasan dari Manager sistem Managemen Mutu yang didampingi oleh Muhammad Nurtanto dari Pendidikan Teknik Mesin-UNTIRTA selaku Asesor tertanggal 16 Juni 2019 sebanyak 20 peserta uji. Dilanjutkan skema sertifikasi Memperbaiki Sistem REM dengan tim asesor oleh Moh Saeful Hasan dan Danu Peristiwanto Industry Hyunday tertanggal 6 dan 7 Juli 2019 sebanyak 27 peserta uji.

Dua Dosen Pendidikan Teknik Mesin yaitu Moh Fawaid selaku Ketua Jurusan PTM dan Muh Nurtanto selaku Sekretaris Jurusan PTM Periode (2016-2020) ikut serta dalam skema sertifikasi Memperbaiki Sistem Rem. Diikuti oleh tujuh mahasiswanya yaitu Jahadi, Supriyanto, Iim Maulana, Vava Ramadana, Dewi Tia Agustine, Yogi Pangestu, dan Nur Pahrul Pauzi. Kedua Dosen tersebut dinyatakan “Kompeten” akan tetapi dua mahasiswa diantaranya yaitu Yogi Pangestu dan Nur Pahrul Pauzi dinayatakan “Belum Kompeten”. Akan tetapi pengalaman yang luar biasa telah dilakukan menjadi salah satu bukti memperbaiki diri dan motivasi kepada calon lulusan PTM lainnya. Sebanyak enam unit tidak mampu terselesaikan dengan baik pada uji observasi atau praktik langsung diantaranya: (1) perakitan dan pemasangan system rem dan komponen-komponennya; (2) pemeliharaan/ servis sistem rem; (3) perbaikan sistem rem; (4) overhaul sistem rem; (5) melepas, memasang dan menyetel roda; dan (6) perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan. Dari 27 peserta uji skema sertifikasi Memperbaiki Sistem Rem sebanyak 21 orang dinyatakan “Kompeten” selama pelaksanaan uji Sertifikasi melalui Tes Pilihan Ganda, Tes observasi dan Praktik, serta Tes Wawancara sebagai penggalian bukti oleh Asesor.

Menjawab tuntutan dan tagihan Rektor Untirta serta memberikan penguatan pada lulusan agar mampu berdaya saing salah satunya dilakukan melalui Uji Sertifikasi Kompetensi melalui BNSP. Moh Fawaid selaku ketua Jurusan bertekad agar mahasiswa utamanya PTM untuk terus meningkatkan kompetensi yang liner di bidangnya. Hal ini dibuktikan bahwa sebanyak empat mahasiswa PTM mengikuti Program Pelatihan di BBLK Bandung dimana akhir pelatihan dilaksanakan Uji Kompetensi yang serupa. Legitimasi sertifikat uji berlaku secara nasional bahkan di negara tetangga dengan masa berlaku 3 Tahun harus dipertahankan dan dikembangkan kompetensi yang dimiliki. Selanjutnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin akan fokus mempersiapkan TUK Sewaktu maupun Mandiri dari LSP Pihak 3, agar mampu dilaksanakan di kampus Untirta serta fokus pada persiapan SDM menuju lisensi Asesor LSP P3. (Sumber: Muhammad Nurtanto dosen PTM dan Asesor LSP-TOP)