Seminar Internasional Research On Islam In Indonesia

Diposting pada

Serang, (2/7/2019) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan PUB ( Perkumpulan Urang Banten ) menyelenggarakan seminar Internasional Research On Islam in Indonesia dengan mengusung tema :” Hubungan Banten dan Belanda sejak era Kesultanan sampai dengan era politik Etis “ bertempat di Gedung Auditorium Untirta. Pada Pelaksanaan Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. H. Fatah Sulaiman, ST., MT, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Suherna, M.Si, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof. Dr. HJ. Kartina AM., MP, Ketua PUB Irjen. Pol. (Purn) Drs. H. Taufiequrahman Ruki, SH, Narasumber  Guru Besar Universitas Leiden Belanda Nico J.G Kaptein, Ph.D, Para tokoh masyarakat PUB Perkumpulan Urang Banten) dari masing-masing wilayah yang ada di Provinsi Banten, Kabiro BAKP, Para mahasiswa/i Untirta.

Rektor Untirta Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa Banten adalah nama satu wilayah di pulau jawa pada abad ke 16 pernah menjadi salah satu pusat perdagangan besar di Indonesia setelah penguasaan malaka pada tahun 1511 M, letaknya dekat selat sunda menjadi pintu gerbang alternatif untuk jalur pelayaran dari barat sejak awal abad 17 M. Ketika itu pelabuhan Banten semakin ramai dikunjungi pedagang dari daerah barat dan timur, salah satunya adalah bangsa portugis. Belanda mengikuti dengan mendarat di Banten pada tahun 1596 M dengan dipimpin Cornelis de Houtman. Beliau mengucapkan banyak terimakasih kepada keluarga besar PUB ( Perkumpulan Urang Banten ) Untirta menjadi tuan rumah penyelenggara kegiatan ini, beliau juga mengatakan sangat berbangga hari ini kita dapatkan kesempatan menjadi sejarahwan dan bagi kami keluarga besar Untirta menyampaikan ucapan terimakasih kepada PUB atas kerjasamanya. Mudah-mudahan nanti ketemu lagi dalam kesempatan yang sama dengan para akademisi tentu juga dengan perguruan tinggi yang lain.

Ketua PUB ( Perkumpulan Urang Banten ) Irjen. Pol. (Purn) Drs. H. Taufiequrahman Ruki, SH mengatakan PUB adalah sekelompok orang-orang Banten bukan saja kaum intelektual dan pejabat, kebersamaan PUB memiliki kepedulian kepada Banten dan itu tidak harus pada orang Banten. Kita memiliki kepedulian tinggi  kepada Banten baik orangnya, baik pemerintahannya maupun kulturnya. Beliau pun berpesan untuk membangun spirit kebantenan seperti spirit Sultan Maulana Hasanudin membentuk Kesultanan, spirit Sultan Ageng Tirtayasa dalam mengelola Kesultanan Banten mereka memiliki spirit besar untuk membawa Banten kembali jadi Negeri yang jaya.

Narasumber Guru Besar Universitas Leiden Belanda Nico J.G Kaptein Ph.D menyampaikan tentang kajian Islam di Indonesia itu sebaiknya pendekatan yang digunakannya harus Interdisipliner tetapi juga jangan dilupakan pendekatan sejarah dan penting untuk mengungkap naskah-naskah dan data-data yang sangat banyak di Belanda. Kalau itu tidak diungkap atau dikaji nanti orang tidak memiliki basic data untuk meneliti kajian-kajian, selanjutnya tipologi sosial, budaya, dan sebagainya, banyak meminati kajian-kajian itu yang pendekatannya lebih pragmatis. Beliau menyarankan ada kerjasama dari research antar perguruan tinggi di Banten dan Perguruan Tinggi di Belanda. Kajian-kajiannya yang disini itu memiliki data yang lengkap berbasic data yang kuat karena itu tidak mungkin ditinggalkan, kalau mau hasil kajiannya itu bisa memahami asal-usul  perkembangan islam  di Indonesia. Beliau berpesan agar generasi muda Banten mudah-mudahan mau memotifasi diri untuk bisa melakukan penelitian di Belanda, supaya yang dibutuhkannya tercukupkan, karena di Belanda tempat penyimpanan data yang terbaik di dunia. ( Anas-Humas )