CILEGON- Tiga kelompok Modul Nusantara dari mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), yaitu kelompok 9 dibawah bimbingan Atep Iman, M.Pd , kelompok 10 dibawah bimbingan Qory Jumrotul ‘Aqobah, S.Pd.,M.Pd dan kelompok 13 dibawah bimbingan Mira Maulani Utami, SE.,MM mengunjungi Sanggar Batik Krakatoa yang terletak di kota Cilegon pada Sabtu, 22 Oktober 2022, sebagai salah satu kegiatan kebhinekaan dari modul nusantara bagi mahasiswa PMM.
Para mahasiswa Inbound PMM Untirta disambut dengan hangat oleh Suhendi selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon dan Novi yang bertugas sebagai pengurus dari Sanggar Batik Krakatoa. Dalam penyambutan ini para mahasiswa diberi pengetahuan dasar mengenai Sanggar Batik Krakatoa, dimana sanggar ini didirikan langsung oleh Walikota Cilegon yaitu Helldy Agustian sejak 8 tahun yang lalu. Tujuan dari didirikannya sanggar batik ini dijelaskan Novi sebagai melestarikan batik khas Banten yang akan menjadi ciri khas dari kota Cilegon itu sendiri serta untuk melatih para penduduk sekitar agar mereka mahir membatik dengan corak khas Banten.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya diberitahukan secara teori mengenai batik Krakatoa, tetapi mahasiswa juga diajarkan bagaimana cara membatik dan mempratekkan secara langsung pembuatan batik tersebut. Tentu rangkaian kegiatan ini sesuai dengan tujuan para pembimbing dari setiap kelompok Modul Nusantara mahasiswa PMM 2 yaitu agar mahasiswa dapat mengenal secara langsung mengenai batik Krakatoa khas Banten dan cara pembuatan dari batik tersebut. Mahasiswa juga berkunjung ke toko sovenir yang ada di sanggar Batik Krakatoa. Disana mereka dapat melihat berbagai produk yang dihasilkan di sanggar batik ini. Mulai dari baju, kain sarung, tas, dompet, mainan kunci, dan bahkan sepatu yang semuanya terbuat dari bahan dasar Batik Krakatoa. Tentunya hal ini sangat menarik perhatian mahasiswa untuk membeli beberapa barang yang ada di toko sovenir ini sebagai oleh-oleh yang akan mereka bawa pulang nantinya.
Suhendi selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilegon mengaku merasa bangga dan senang karena salah satu tempat pengembangan budaya yang ada di kota Cilegon yaitu sanggar batik Krakatoa mendapat kunjungan dari para mahasiswa pertukaran pelajar luar pulau yang ada di Untirta. Dia juga mengungkapkan rasa senangnya terhadap mahasiswa PMM inbound Untirta yang berasal dari berbagai pulau di Indonesia dapat mengenali secara langsung budaya yang ada di Cilegon yaitu Batik Krakatoa, “Atas nama masyarakat Cilegon dan juga kami dinas pendidikan Cilegon merasa bangga karena dengan mereka berkunjung akan membawa pengalaman mereka dalam hal membatik sekaligus bisa memperkenalkan batik Cilegon ini kepada para mahasiswa yang dari berbagai daerah yang ada di Indonesia” ucapnya. Novi selaku pengurus dari sanggar batik Krakatoa ini juga merasa senang saat melihat para mahasiswa dapat mendapat pengalaman membatik secara langsung di sanggar batik Krakatoa ini, dia mengatakan “Saya senang melihat mereka datang ke sanggar ini untuk mengenal batik dan belajar cara membatik sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana kesulitan dan keahlian dari pembuatan batik yang harus dikerjakan secara langsung oleh para mahasiswa”.
Mahasiswa Inbound PMM Untirta tentu merasa antusias dalam kegiatan kali ini, dikarenakan mereka mendapat pengalaman untuk membuat batik secara langsung dan dibimbing oleh para pekerja yang ada di sanggar Batik Krakatoa ini. “menurut saya setelah mengikuti kegiatan modul nusantara ke sanggar Batik Krakatoa yang ada di Cilegon ini merupakan suatu hal yang luar biasa karena disini saya bisa melihat berbagai cara pembuatan batik dan juga mengenali berbagai motif batik yang dibuat” ucap salah satu mahasiswa inbound PMM Untirta yang berasal dari Universitas Samudera bernama Novi Nursaumi. Adapun mahasiswa yang berasal dari Universitas Negeri Medan Bernama Enina Eninta Br Sinuhaji merasa senang karena dapat merasakan secara langsung susahnya pembuatan batik dan bisa mengetahui betapa berharganya seni batik itu “saya merasakan bagaimana sulitnya membuat batik yang mengasilkan berbagai motif indah sehingga saya merasa kita harus menghargai seni batik itu sendiri” ucapnya.
Beberapa mahasiswa juga ada yang beranggapan bahwa kegiatan modul nusantara kali ini sangat seru dan menyenangkan karena disini mereka tidak hanya bisa melihat dan membuat batik tetapi mereka juga bisa membeli oleh-oleh dari sanggar batik Krakatoa ini. “Dalam kegiatan ini kami dapat belajar banyak hal, yaitu dapat mengetahui bagaimana sejarah dan jenis-jenis dari batik Krakatoa. Juga lebih serunya lagi kami bisa belajar untuk membatik dan membeli oleh-oleh dari sanggar batik Krakatoa ini” ucap Firna Sarah Arlisah mahasiswa mahasiswa indound PMM Untirta yang berasal dari Universitas Negeri Makassar.
Kegiatan Modul Nusantara Kali ini benar-benar memberikan pengalaman yang tidak terlupakan oleh para mahasiswa inbound PMM Untirta. Dengan memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat membatik secara langsung, tentu hal ini akan menjadi kesan tersendiri kepada setiap mahasiswa terhadap salah satu kebudayaan banten yaitu batik krakatoa yang berlokasikan di kota Cilegon (ISMI/VDF)