SERANG – Sejumlah 30 dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) akan diberangkatkan untuk menerima pelatihan di tiga perguruan tinggi ternama, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan IPB University melalui program proyek IsDB 4in1 Untirta, yaitu Staff Development Domestic Non-Degree Training 2022 yang diselenggarakan dan dibiayai penuh oleh Islamic Development Bank (IsDB). Sebelum diberangkatkan untuk mengikuti pelatihan pada tanggal 12-24 September 2022, para dosen terlebih dahulu menerima pembekalan di Gedung Kuliah Terpadu Kampus Untirta Sindangsari pada Selasa, (06/09/2022).
Direktur Eksekutif PIU-Isdb Untirta, Dr. Agung Sudrajat, S.T., M.Eng menerangkan bahwa program Development Domestic Non-Degree Training (DNDT) yang juga dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya bertujuan untuk memperkuat Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Untirta. “Project sebelumnya kan sudah mau habis. Kita ingin memperkuat kembali teman-teman yang aktif di Pusat Unggulan Iptek supaya mendapat pembekalan lebih untuk meningkatkan Pusat Unggulan Iptek menjadi lebih eksis, baik di level nasional maupun internasional.” Jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa para pakar dari tiap-tiap perguruan tinggi akan melatih masing-masing sepuluh dosen Untirta pada tiga bidang yang berkaitan dengan ketahanan pangan. “Akan berlangsung training dengan para pakar di bidang yang telah dirujuk, yakni Plant Cultivation Technology di UGM, Production Technology for Food Product di UGM, dan Diversification Development of Product and Nutrition Enchantment di IPB.” Ungkapnya. Selain ketiga bidang tersebut, ITB secara khusus akan mengadakan dua pelatihan lain, yaitu International Accreditation dan Transport System and Logistic for Food Security untuk menunjang persiapan Untirta dalam mencetak program studi berakreditasi internasional.
Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST, MT mengungkapkan bahwa program DNDT sejalan dengan program utama G20 dalam mempersiapkan penanganan krisis pangan dunia. “Pak Presiden Jokowi mendapat mandat sebagai Ketua G20 yang salah satu program utamanya adalah menyiapkan skenario antisipasi krisis pangan dunia. Pak Jokowi punya kepanjangan tangan di daerah-daerah dan meminta Mas Menteri Nadiem untuk bantu bagaimana formulasi dan strategi krisis pangan dunia. Maka dibentuklah oleh Mas Menteri Tim Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan yang diketuai Rektor IPB dan Rektor Untirta diamanatkan sebagai sekretaris.” Ujarnya.
“Kami harapkan setelah kembali ke Untirta, dosen-dosen bisa menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapat untuk memperkuat pusat unggulan iptek ketahanan pangan Untirta. Selain kita kembangkan, kita juga melanjutkan atau meningkatkan posisi pusat unggulan iptek ketahanan pangan yang sudah dirintis pada project IsDB ini.” Pungkas Agung.
Acara ini turut dihadiri oleh Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST, MT; Sekretaris Eksekutif PUI-IsDB Untirta, Dr. Alimuddin; PIC Monev PUI-IsDB Untirta, Prof. Dr. Hj. Yeyen Maryani, M.Si.; PIC Program PUI-IsDB Untirta, Dr. H. Romli Ardie, M.Pd.; PIC Finance PUI-IsDB Untirta, Drs. E. Berland Suhermawan, M.Soc., Sc.; tim sekretariat IsDB; serta anggota Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Untirta dari seluruh fakultas. (SAC/ AAP/ VDF)