Muhammad Teguh Arrosid, sukses mengharumkan nama dan almamaternya sebagai pemuda yang kreatif dan inovatif. Pasalnya usaha yang saat ini ia geluti yakni budidaya bunga telang atau Clitoria ternatea menjadi salah satu tanaman yang diburu di nusantara. Di antara daerah yang sudah merasakan nikmatnya bunga telang hasil produksinya di antaranya adalah Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Surabaya, Aceh, Palembang dan Makassar. Mengawali usaha budidaya bunga telang pada tahun 2020, yang pada saat itu ia baru menginjak Semester 1 di Fakultas Pertanian Untirta jurusan, saat ini bunga telangnya berhasil dipasarkan sampai Makassar, Sulawesi Utara.
Pada mulanya, ia diberi tahu oleh saudaranya tentang bunga telang yang memiliki khasiat dan mafaat yang luar biasa. Khasiat dari bunga ini di antaranya adalah seperti bisa menurunkan berat badan, menyehatkan mata, meredakan stres, depresi, antioksidan tinggi, mengatasi insomnia, menyehatkan mata, menurunkan berat badan, menyehatkan jantung, menurunkan gula darah, pewarna alami dan lain sebagainya.
“Kemudian pada saat itu pandemi dan membuat waktu saya saat itu menjadi lebih intensif untuk memperdalam bunga telang. Gayung bersambut, pada saat itu, Fakultas Pertanian mengadakan lomba ide bisnis dan saya berhasil menyabet juara 1,” tutur Agung saat dihubungi tim Humas Untirta, Senin (13/6/2022).
Dua tahun berlalu, kini Teguh sudah memiliki lahan budidaya bunga telang ±800 m² di Kampung Kadugaru Landeuh, Desa Kadu Gemblo, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang. Usahanya pun digeluti dari hulu ke hilir (dari menanam – pemanenan – pemasaran) dengan produk yang jenis bibit-bibitan, teh herbal bunga telang, teh kelor dan teh bidara.
“Usaha yang sedang berjalan akan diusahakan budidayanya sesuai standar Global GAP (standar yang dikeluarkan WHO), sehingga ke depannya bisa ekspor. Inovasi olahan dari bunga telang akan berbagai macam, sesuai dengan tren, kekinian,” kata pria kelahiran Pandeglang 18 April 2002 ini.
Hasil dari usahanya pun cukup menggiurkan karena sudah puluhan juta rupiah ia raup. Pada medio 2020-2021 lebih dari 1000 pcs terjual dan pada 2021-2022 terjual lebih dari 3000 pcs dengan estimasi per pcs dibandrol dengan harga Rp7.000, Rp12.000, Rp14.000 dan Rp21.000.
Maka di tengah pencarian lapangan kerja yang semakin rumit, Teguh pun mengajak kepada generasi muda, untuk menanam kebaikan demi masa depan dirinya dan bangsa.
“Pesan saya, mari menanam dulu untuk hal yang positif. Syukur-syukur mau menanam dalam artian yang sebenarnya yakni menanam pepohonan untuk kita menabung dan peduli akan keberlangsungan alam yang kita tempati,” ujarnya.
“Dan jika sudah ada ide untuk berbisnis, laksanakan ide tersebut sesegera mungkin. Jangan sampai ditunda dan menguap hilang begitu saja,” ujar Teguh yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta.(HI/AAP/VDF)