Rangkasbitung-Untirta Press sebagai unit penerbitan dan pencetakan karya ilmiah pada Unit Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan (UPBK) Untirta kembali bekerja sama dengan STISIP Setia Budhi Rangkasbitung. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) kedua belah pihak dalam rangkaian acara Expo Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Lebak, Selasa (21/6/2022).
PKS ini berkaitan dengan penerbitan buku berjudul ‘Desa Adat: Histori, Tantangan, dan Kebijakan di Masa Depan’ yang ditulis oleh Ketua STISIP Setia Budhi Dr. Harits Hijarah Wicaksana, M.A.P., bersama dengan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lebak Junaedi Ibnu Jarta dkk. Penandatanganan PKS ini juga disaksikan oleh Ketua Yayasan STISIP Setia Budhi Rangkasbitung dan unsur pimpinan kampus. Sebelumnya, STISIP Setia Budhi Rangkasbitung juga pernah melakukan kerja sama dengan Untirta Press terkait dengan penerbitan buku ‘New Normal: Perspektif Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik Kontemporer’ yang ditulis oleh Harits, dan kawan-kawan (dkk).
Direktur Untirta Press Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum., mengungkapkan, pada saat ini ruang-ruang kolaborasi sangat terbuka termasuk dalam dunia kepenulisan. Ditambah dengan perkembangan era digital membuat upaya kolaborasi tersebut menjadi lebih mudah. Namun demikian, menurutnya, hal tersebut juga harus diisi dengan semangat kreativitas dan inovasi untuk kemajuan institusi atau yang lebih untuk bangsa.
“Di Untirta Press kita membuka akses bukan hanya akademisi dari Untirta saja dalam penerbitan buku, melainkan juga dari luar Untirta baik secara lembaga maupun personal. Sebab, di masa saat ini adalah eranya keterbukaan. Semoga saja kerja sama ini menberikan manfaat yang baik bagi Untirta maupun STISIP Setia Budhi Rangkasbitung,” ungkap Firman.
Firman menambahkan, sebagai sentral dari penerbitan buku di Untirta, dalam penerbitan buku di Untirta termasuk dengan kerja sama penerbitan pada saat ini, buku bukan hanya dicetak secara konvensional melainkan juga akan menjadi e-book yang bisa diakses melalui platform digital https://upress.untirta.ac.id/.
“Sudah selayaknya kita bergerak mengikuti zaman termasuk dalam bidang penerbitan. Maka dari itu kita buat wadah digitalnya. Hal ini terwujud berkat kerja sama dari semua pihak, terutama dari pimpinan di Untirta dan akhirnya kami pun memiliki platform digital yang bertujuan memudahkan akses buku bagi siapa saja yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara Harits mengatakan, sebagai seorang akademisi ia selalu berusaha untuk menelurkan sebuah karya. Hal tersebut tentu erat berkaitan dengan Tridharma perguruan tinggi yakni sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Kami bersyukur bisa kembali berkolaborasi dengan Untirta Press. Kami memilih Untirta Press karena militansi dan hasil yang diciptakan sesuai dengan standardisasi percatakan buku. Apalagi Untirta Press saat ini adalah anggota dari Ikapi. jadi kredibilitasnya sebagai sebuah penerbitan tidak bisa diragukan lagi,” kata Harits yang juga merupakan Alumnus FISIP Untirta.
Ia juga menambahkan hasil kerja sama ini bagian dari upaya kerja-kerja akademik, termasuk dapat dijadikan preferensi oleh siapa pun.
Dalam hal ini, buku yang akan diterbitkan oleh Untirta Press, yang telah ditulis oleh Harits dkk., akan memiliki tema yang jarang sekali diulas oleh para scholar, yaitu tentang masyarakat adat kasepuhan.
Sedikit gambaran tentang buku ini, menurut Harits, buku ini mengilustrasikan peristiwa dan interaksi yang ada di masyarakat adat kasepuhan. Buku ini juga merupakan hasil dari sebuah riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Harits, dkk.(HI/AAP/VDF)