Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui Tim Panitia SNPMB mengadakan sosialisasi secara daring, terkait mekanisme SNBT 2024. Hadir dalam sosialisasi ini yaitu Prof. Rina Indiastuti selaku Wakil Ketua 1 Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Ibu Rahmawati selaku Wakil Ketua Pelaksana SNPMB, Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D., selaku Koordinator Teknologi dan Sistem Informasi SNPMB, Dr. Ismaini Zain, M.Si., selaku Koordinator Humas dan Promosi SNPMB, serta dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Siswa/i SMA/Sederajat Se-Indonesia, Guru, Tenaga Kependidikan, hingga Orang Tua Siswa.
Kegiatan ini diawali oleh Prof. Rina yang menjelaskan mengenai situasi saat ini yaitu para peserta yang tengah mendaftar SNBP baru bisa mendaftar UTBK-SNBT pada 26 Maret 2024. Tujuannya agar menghindari masalah tidak daftar ulang serta mengikuti aturan terbaru SNBT 2024.
Bagi mereka yang sudah dinyatakan lolos atau lulus SNBP pada 26 Maret nanti mohon untuk mendaftar ulang. Karena kalau tidak mendaftar ulang maka kesempatan memasuki SNBT ataupun jalur mandiri itu menjadi tertutup. Jadi, pada kesempatan ini, kami ingatkan bagi yang beruntung lolos SNBP mohon mendaftar ulang,” ucapnya.
Kemudian ditegaskan bahwa agar peserta tidak perlu khawatir mengenai kuota SNBT-UTBK 2024. Terkait kuota pendaftar UTBK-SNBT, ia menjelaskan bahwa daya tampung total keseluruhan ketiga jalur seleksi nasional baik SNBP, SNBT, dan jalur mandiri yakni 589.442 mahasiswa.
“Jalur SNBP memakai 20% kuota atau sekitar 166.460 mahasiswa sedangkan jalur SNBT memiliki kota terbesar yakni 246.667 peserta. Terakhir jalur mandiri memiliki kuota yakni 176.316 namun pelaksanaanya diserahkan kepada perguruan tinggi masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penjelasan mengenai tata cara pemilihan prodi UTBK-SNBT oleh Rahmawati. Dijelaskan bahwa perbedaan paling mutakhir terutama terkait pemilihan program studi menjadi maksimal 4 pilihan. Ia menyampaikan bahwa pada tahun 2022 proses seleksi antara program sarjana dan sarjana terapan terpisah. Namun, di tahun 2024 prosesnya terintegrasi melalui satu pintu.
“Jadi sekali mendaftar bisa memilih apakah mau ke sarjana, sarjana terapan D4 atau diploma III. Kalau tahun 2022 lalu siswa cuman diberikan pilihan dua begitu juga seleksi politeknik siswa diberikan dua pilihan. Ketika ini bersama, pilihannya juga bisa terintegrasi itu yang ditawarkan saat ini,” ujarnya.
Sesi utama dan terakhir dalam kegiatan sosialisasi hari ini adalah penjelasan demo mengenai tata cara mendaftar UTBK-SNBT melalui laman portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. Ia juga menjelaskan mengenai tahapan pendaftaran, mekanisme pendaftaran, hingga kendala serta Solusi yang dapat dilakukan pada saat melakukan pendaftaran UTBK-SNBT.
Terakhir, pada laman di atas juga peserta dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan semua informasi terkait dengan pendaftaran UTBK-SNBT. (AB/AAP).