600 Mahsiswa Baru FISIP Dapat Pembekalan Moral melalui Kuliah Umum Membentuk Mahasiswa Berkepribadian Unggul

Diposting pada

SERANG-Fakultas Ilmu dan Ilmu Politik (FISIP) Untirta melaksanakan kuliah umum dengan mengundang Kepala Kajati Banten Dr. Didik Farkhan Alisyahdi, S.H., M.H., dan Rektor UIN SMH Banten Prof. H Wawan Wahyudin, M.Pd. hadir juga dalam kegiatan ini Dekan FISIP Untirta Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si., dan Ketua Panitia Dr. Rahmi Winangsih, M.Si. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari Kabupaten Serang, Selasa (7/11/2023), dengan diikuti oleh mahasiswa baru FISIP Untirta yang berjumlah 600 orang.

Dr. Rahmi dalam laporan kegiatan menuturkan, Untirta pada saat ini dengan seluruh fakultas termasuk FISIP sedang berbenah diri menuju zona integritas dengan predikat wilayah bebas anti korupsi hingga mencapai wilayah bersih melayani.

“Peran perguruan tinggi adalah membangun sumber daya manusia yang unggul dan infrastruktur demi kemajuan negara mentrasformasi ekonomi Indonesia yang maju berkeadilan adalah meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas organisasi dan bebas KKN serta meningkatakan mutu pelayanan publik,” tuturnya.

Prof. Sihab mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari integritas membangun komitmen negeri karena mahasiswa FISIP menjadi generasi vital dan dinantikan oleh negara yang bercermin pada kearifan dan nilai-nilai kesantunan yang harus dibawa mereka.

“Seperti filosifai air sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Harapan saya di acara kuliah umum dengan mengusung tema generasi unggul dan berintegritas ini mahasiswa FISIP menjadi orang-orang hebat seperti air dan dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Banten dan Indonesia,” ungkap Prof. Sihab.

Sementara Prof. Wawan menjelaskan, ada bagian yang paling penting dalam berintegritas dan bersih dari korupsi dan semacamnya, yakni sehat pikiran, hati dan badan.

“Anda di bidang komunikasi pemerintahan bagaimana agar pemerintahan ini menjadi berintegritas dan bersih baik itu jadi ahli komunikasi maupun ahli pemerintahan adalah kuat iman, kuat ilmu dan harus sehat (jasmaninya) bagaimana komitmen itu dijalankan kalau kitanya tidak sehat,” jelasnya.

Dr. Didik menambahkan, mahasiswa sejak dini harus dibekali dengan rasa empati dan jiwa integritas karena pada saat ini banyak kasus korupsi dan penyimpangan adminitrasi lainnya karena rendahnya integritas. “Kita prihatin Indonesia terkenal sebagai negara yang subur dan banyak korupsinya bahkan dari 180 negara kita menempati rangking 110,” imbuhnya.(TMA/HI/AAP/VDF)