Crodas menjadi maskot atau simbol dari kampus ternama di Indonesia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Crodas pada akhirnya menjadi familiar dan seringkali dilihat di setiap fasilitas kampus seperti mobil antarjemput mahasiswa, bus dan lain sebagainya.
Namun, siapa sangka, maskot ini rupaya didesain oleh seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Untirta jurusan Agroekoteknologi semester 8, Nazla Kamilah Azzahra. Dara kelahiran Jakarta 22 Januari 2001 ini berusaha memberikan kemampuan terbaiknya ketika diadakan lomba maskot Untirta dalam rangka Dies Natalis Untirta tahun 2022.
Humas Untirta mencoba menggali informasi terkait dengan Crodas yang pada akhirnya menjadi ide Nazla dalam mengikuti lomba maskot ini. Nazla tentu bangga dengan pencapaiannya karena Crodas akhirnya meluas.
Nazla mendesain Crodas dengan tipe desain maskot yang menurutnya memiliki arti yang sangat dalam. Pembuatan Crodas menurutnya terinspirasi dari badak cula satu yang menjadi simbol kekayaan fauna di Banten.
“Desain yang saya buat merupakan Desain maskot, saya memang dari kecil suka menggambar dan melukis secara otodidak, awalnya tradisional kemudian belajar otodidak dengan metode digital seperti aplikasi di smartphone atau melalui software komputer atau laptop,” ujar Nazla, sapaan akrabnya.
Nazla memiliki alasan tersendiri ketika ia mendesain Oda, yang pada akhirnya menjadi nama Crodas. Oda baginya memiliki sifat yang gagah dan pantang menyerah. “Sebenarnya banyak juga hal lainnya, karena karakter yang Oda yang saya buat ini memiliki sifat yang berani, kuat, bersosial tinggi atau ramah terhadap semua orang, cerdik, suka bepertualang. Tapi Kalau intinya dari maskot Oda atau Crodas tersebut adalah memiliki keberanian dan kekuatan dalam bersaing untuk hal-hal positif,” tuturnya.
Dengan kemampuan desain yang dimilikinya, pada mulanya ia memang tertarik dan ingin berkuliah di Desain Komunikasi Visual (DKV), tetapi ia juga cinta pada dunia pertanian. Pada akhirnya ia pun memilih jurusan Agroekoteknologi di Untirta.
“Awalnya ingin ambil jurusan DKV atau seni rupa, tapi juga penasaran dengan dunia pertanian terutama pada teknologinya, sehingga saya mencoba mengambil jurusan pertanian tersebut. Ternyata setelah dipelajari pertanian tidak hanya tentang mencangkul di sawah tetapi belajar mengenai teknologi, keestetikan berkebun, dan sebagainya bahkan di jurusan tersebut sering menggambar bagian-bagian tanaman ataupun menggambar mikroba lainnya,” kata Nazla.
Pada saat ini ia pun masih selalu menggambar lewat aplikasi di laptop ataupun gawai. “Terkadang saya mengikuti lomba-lomba online di Instagram. Hal lainnya yang saya lakukan yakni mempelajari hal-hal yang belum diketahui mengenai software atau aplikasi lain yang masih berkaitan dengan seni dan desain melalui YouTube,” ungkapnya.
Saat ini, menurut Nazla, masih terkejut dengan desain Crodas yang dibuatnya tersebar di mana-mana. Ia mengira, desain maskot yang dilombakan akan hilang seiring dengan pembagian hadiah lomba yang diberikan.
“Rasanya sangat terkejut, senang, dan terharu bahwa maskot yang saya buat bisa sampai dipasang di bus, banner lomba dan di media atau tempat lainnya,” tutup Nazla terharu.(HI/AAP/VDF).