Serang–Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan seminar nasional bertema ‘Regenerasi Petani Indonesia Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan: Mengulas Kebijakan Pemerintah Jokowi untuk Kedaulatan Pangan Nasional’. Kegiatan ini berlangsung Sabtu (5/2/2022), di Auditorium Kampus Untirta, Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Berdasarkan pantauan di lapangan, kegiatan berlangsung khidmat dan tetap mematuhi prokes pencegahan Covid-19.
Hadir dalam kegiatan ini yakni Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Dekan Fakultas Pertanian Untirta Dr. Ir. Nurmayulis, MP., Presiden Mahasiswa Untirta Attabieq Fahmi, pengurus BEM dan mahasiswa Untirta, Asda I Kota Serang Subagyo (mewakili Wali Kota Serang), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (daring-red), Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy (daring-red) Deputi Perencanaan dan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan, Stafsus Mendagri Muchlis Hamdi, Ketua Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Rina Saadah, dan Duta Petani Milenial Maulana Wiga.
Rektor Untirta dalam kesempatan ini mengungkapkan, bidang pertanian adalah salah satu sumber keunggulan yang dimiliki oleh Sultan Ageng Tirtyasa sebagai Sultan Banten melalui penemuan yang dilakukannya. Adapun salah satu penemuan Sultan Ageng Tirtyasa yang paling populer dan bisa dirasakan hingga kini menurutnya adalah soal irigasi yang mumpuni.
“Hal besar yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa adalah bagaimana beliau merekayasa, membangun perairan atau irigasi yang hebat. Bisa kita lihat sekarang di wilayah Banten, bagaimana uniknya peninggalan Sultan terkait dengan bidang perairan ini hingga akhirnya memberikan dampak signifikan bagi pertanian di sekitarnya,” kata Rektor.
Ia menuturkan, maka atas dasar tersebut Untirta pun memiliki tanggung jawab terkait dengan bidang pertanian. Adapun bentuk pelaksanaan tanggung jawab tersebut diejawantahkan melalui penelitian dan pendampingan di bidang pertanian.
“Riset soal pertanian terus kita lakukan, mengidentifikasi pangan lokal di Banten dan mencoba mengembangkannya. Sebab, pangan di Banten bisa menjadi potensi besar untuk menyangga kebutuhan pangan di Jakarta. Selebihnya, apapun yang kita lakukan ini tentu selalu merujuk kepada value JAWARA (Jujur Adil Wibawa Amanah Religius Akuntabel),” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengajak kepada para mahasiswa untuk terus berkontribusi sekecil apapun untuk kemajuan pertanian di Banten, karena menurutnya itu juga bisa menumbuhkan sikap nasionalisme.
Sementara itu, Asda I Bidang Pemerintahan Kota (Pemkot) Serang, Subagyo mengatakan, di bidang pertanian, Pemkot Serang berencana segera mengesahkan peraturan daerah soal pertanian.
“Dalam waktu dekat kita akan membahas dan mengesahkan Raperda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan bersama DPRD. Tentu ini dimaksudkan agar pembangunan dan peningkatan dalam bidang pertanian di Kota Serang bisa berkelanjutan,” katanya di sela acara.
Pada sisi yang lain, Attabieq berujar, adapun tujuan utama dari seminar ini adalah untuk mengawal kebijakan Presiden Jokowi dalam menyelesaikan persoalan di sektor pertanian. “Kita sangat butuh regenerasi petani, maka dibutuhkan pula petani inovatif dan kreatif. Semoga dengan kegiatan ini mahasiswa lebih aktif dan peduli terhadap isu pertanian,” ujarnya. (HI/AAP/VDF/RJ).