Pandeglang–Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Monash University Indonesia melakukan program pendampingan terkait pariwisata di sekitar kawasan wisata Carita, tepatnya di Back to Nature Ecolodge, Kampung Cangkara, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Rabu (2/2/2022). Program ini merupakan langkah perdana Untirta dan Monash usai melakukan perjanjian kerja sama dalam rangka mempercepat realisasi Three-Party MoU. Pada pendampingan ini, turut hadir Rektor Monash Indonesia, Professor Andrew Myclntyre dan tim, Ketua Pusat Layanan Internasional (PLI) Untirta, Udi Samanhudi, Ph.D., dan tim, tokoh masyarakat, kepala desa serta warga setempat.
Berdasarkan pendampingan di Desa Sukajadi tersebut, Untirta dan Monash University melihat ada beberapa persoalan yang perlu menjadi perhatian khusus dalam rangka memajukan pariwisata setempat. Di antara persoalan itu adalah seperti kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Desa Sukajadi, Sandi Wyasa. Menurutnya, warga perlu mendapatkan sosialisasi terkait dengan hal mendasar seperti bagaimana menjaga alam sekitarnya, bagaimana cara menerima tamu, dalam menyikapi isu-isu pariwisata serta persoalan-persoalan lainnya.
“Kesadaran warga agar tidak membuang sampah sembarangan perlu ditingkatkan, kemudian juga tata cara membersekan homestay dan bagaimana menerima wisatawan sepertinya perlu digalakkan. Jadi kami perlu dukungan dari Bapak/Ibu yang tentunya memiliki kecakapan dalam hal ini,” tutur Sandi di sela kegiatan.
Professor Andrew mengamini apa yang diungkapkan oleh Sandi terkait dengan kondisi Desa Sukajadi tersebut. Menurutnya, semoga dengan datangnya tim dari Untirta dan Monash bisa memberikan kontribusi bagi warga setempat.
“Perjamuan yang sangat luar biasa dan kami sangat berterima kasih dengan itu. Kemudian apa yang bisa kita lakukan di sini, semoga bisa saling membantu, karena kami pun sebagai akademisi membutuhkan ruang dalam rangka menjalankan tridarma perguruan tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Udi mengatakan, usai melakukan observasi di Desa Sukajadi, ia berharap bisa lekas bergerak dan mempercepat apa saja yang perlu dilakukan untuk kebutuhan warga. “Bisa kita kerucutkan bahwa nanti yang akan terlibat di sini (pendampingan-red) adalah pakar lingkungan, public health dan ahli ekonomi pembangunan. Jadi akan kita diskusikan lagi dan semoga setelah itu kita bisa langsung aksi,” katanya.(HI/AAP/VDF/RJ).