PANDEGLANG, BANTEN RAYA-Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam hal ini Tim Pembinaan dan Pendampingan Ekonomi (PPE) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan pelatihan digital marketing bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanjung Lesung, Pandeglang.
Rusmana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) Untirta dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan kerjasama Untirta, BNPB dengan Kemenkominfo untuk membantu penyitas korban bencana stunami di kawasan wisata Tanjung Lesung.
Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan UMKM baru yang bisa memproduksi sebuah produk yang mampu meningkatkkan pendapatan perekonomian warga. Tim ini akan memfasilitasi kegiatan perekonomian warga.
“Kami ingin menciptakan UMKM yang produktif. Karena hal yang terpenting adalah menciptakan kemandirian untuk mendongkrak perekonomian keluarga,” kata Rusmana, kemarin.
Ia mengaku, tahun depan kegiatan ini terus dilakukan dengan program yang lebih baik lagi, diantaranya adalah kegiatan kuliah kerja mahasiswa dan pengabdian dosen Untirta. Dalam kesempatan itu, Rusmana juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenkominfo yang ingin terlibat dalam kegiatan sosial ini dalam memberikan pelatihan digital marketing kepada para UMKM.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kemenkominfo dalam hal ini Ibu Wulan selaku koordinator pendampingan dan pelatihan UMKM dari Kemenkominfo, yang kebetulan Bu Wulan ini juga sebagai salah satu dari Dosen Untirta yang ingin memberikan pelatihan kepada UMKM terkait dengan penjualan online,” ungkapnyanya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Kepala Dusun Desa Cikadu Ahmad kepada Tim PPE Untirta, BNPB dan Kemenkominfo yang sangat peduli kepada warganya untuk bangkit dalam bidang ekonomi setelahnya dilanda bencana alam.
Menurutnya, kunci dari keberhasilan adalah usaha. Kunci usaha harus ditanamkan didalam diri sendiri. Dalam Kesempatan itu, Ahmad juga mengajak kepada warga yang hadir untuk mapu bertahan dengan kemampuan yang dimilikinya.
“Terlebih dengan adanya pelatihan ini, doharapkan warga mampu menghasilkan prodak yang baik dan layak jual,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Pendampingan dan Pelatihan UMKM Kemenkominfo Wulan Retnowati dalam paparannya menyampaikan, ditengah masa pandemi Covid-19 usaha dengan membuka toko secara manual sangat dipatasi dengan adanya pemberlakukan dan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tentunya hal tersebut mengakibatkan pendapatan yang menurun dalam bidang ekonomi.
“Salah satu solusinya adalah dengan membuka toko online. Toko online tidak perlu bayar alias gratis, dan tidak dibatasi oleh PPKM,” kata Wulan.
Menurutnya, pasar online yang baik adalah pasar online yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan saat ini pasar online sudah melakukan kerjasama dengan jasa pengiriman agar pengusaha online bisa mengambil keuntungan yang lebih banyak. “Karena biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli,” imbuhnya. (vero – satibi)