BNPB Gelar Kick off Meeting  dengan Tim PPE UNTIRTA

Diposting pada

Jakarta-Memasuki program kerjasama lanjutan pada pelaksanaan kegiatan pemulihan dan peningkatan ekonomi pasca bencana masif lainnya di beberapa daerah terdampak bencana diantaranya Provinsi Banten,  BNPB melakukan Kick off meetting  secara hybrid dengan Tim PPE Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan  dua Universitas lainnya yaitu Universitas Tadulako dan Universitas Lampung. Rapat teknis Badan Nasional Penanggulangan  Bencana yang dibuka  oleh Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan SDA BNPB, Yolak Dalimunthe dihadiri oleh pimpinan  dan staf BNPB dan Plt Kalak BPBD Pandeglang serta Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Untirta Dr. Aceng Hasani , M. Pd turut  hadir memenuhi undangan sebagai perwakilan unsur perguruan tinggi di Jakarta.  Presentasi dilakukan secara  virtual pada hari Kamis  (27/05/2021) dilanjutkan dengan ekspose masing-masing Tim Pembinaan dan Pendampingan Ekonomi (PPE)  masing-masing PTN dilanjutkan dengan diskusi menarik yang dipandu oleh Makbul dari BNPB.

Rapat koordinasi rutin  dilakukan BNPB kepada intansi terkait yang telah bekerjasama untuk program penanggulangan bencana  berupa pembinaan dan  pendampingan di  daerah terdampak. Tahun kedua Untirta kembali dipercaya melanjutkan program  kerjasama dengan BNPB. Turut hadir Tim PPE Untirta  yang diketuai oleh Dr. Rusmana, Ir. MP dengan memperkenalkan seluruh tim  dilanjutkan presentasi yang  dipaparkan Sekretaris Tim, Dr. Indra Suhendra, M. Si. selama lima belas menit. 

Indra menjelaskan bahwa pada tahun 2020 Tim sudah melakukan pendampingan pada dua kelompok di dua desa. Pada tahun ini kembali terjun untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan kelompok sebelum pembinaan ke lapangan. Tujuannya antara lain melanjutkan pendampingan ekonomi dalam peningkatan perkembangan perekonomian di wilayah terdampak pasca bencana dengan meningkatkan kualitas dan jejaring pemasaran dengan mendorong pemda setempat melalui BPBD dan OPD serta stakeholder lainnya. Ditambahkannya tiap kelompok usaha masyarakat harus mampu bersinergi memulihkan dan meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah pascabencana, serta meningkatkan kapasitas kelompok dilokasi sasaran kegiatan dan pembinaan pendampingan ekonomi di wilayah Banten, khususnya Pandeglang. 

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang, Sekretaris Kecamatan Panimbang dan Kepala Desa Mekarsari untuk kembali membuka jejaring dan komunikasi sebelum dilakukan pembinaan lebih lanjut. Ditambahkannya selain intansi terkait timnya telah berperan aktif dengan mengajak serta mahasiswa dan media lokal secara masif memberikan ruang  informasi dan pemberitaan kepada masyarakat Banten akan peran perguruan tinggi berpartisipasi aktif melakukan pembinaan dan pendampingan  kepada kelompok usaha yang tengah dirintis warga terdampak bencana di Hunian Tetap desa Mekarsari dan Cikadu Kecamatan Panimbang, Pandeglang dengan industry kreatif handycraft dan kuliner bahari. Meskipun banyak pilihan akhirnya handycraft dan kuliner bahari adalah yang paling rasiona sebagai industri kreatif yang paling memungkinkan yang bisa dikembangkanl untuk memulihkan ekonomi warga setempat mengingat kawasan tersebut adalah prioritas wisata nasional.    

Dengan menerapkan aspek sistematis kegiatan ini harus terencana sehingga jika  tiga unsur terpenuhi mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pelaporan akan  menghasilkan ouput yang baik karena sudah dirancang dengan baik, menyeluruh ke semua pihak bukan hal mustahil ekonomi di kawasan tersebut bergerak naik.  Menutup presentasi  Indra optimis jika BPBD dan pemda setempat melibatkan unsur terkait ikut bantu menjembatani atas pembinaan dan pendampingan ekonomi di kawasan tersebut bisa bangkit karena memilki kepedulian yang sama.(vero)