SERANG (10/03/2020) – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengundang Application Specialist PT. Solusi Kampus Indonesia, Lintang Suci Rochmania, S.Kom untuk memberikan pelatihan pengunaan aplikasi SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) kepada Sub Bagian Akademik di lingkungan Untirta. SIAKAD adalah sebuah sistem informasi berbasis online yang didesain untuk memberikan kemudahan dalam pelaksanaan dan pengelolaan administrasi akademik kampus. Aplikasi ini telah diterapkan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Untirta, sehingga diperlukan suatu pelatihan untuk memastikan operator benar-benar mengetahui dan memahami seluk-beluk penggunaan SIAKAD.
Materi yang disampaikan melalui pelatihan yang diselenggarakan di Gedung Pusat Data dan Informasi (Pusdainfo) Untirta tersebut mencakup langkah-langkah pengoperasian fitur-fitur dalam aplikasi SIAKAD, penyampaian kendala yang dialami operator selama menggunakan aplikasi, serta pembahasan solusi atas kendala yang dihadapi. Beliau juga mengingatkan para operator untuk melakukan penyetaraan apabila mahasiswa mengambil mata kuliah yang mengalami perubahan nama di kurikulum lain. “Misal matkul agama kurikulum 2012 setara dengan pendidikan sadar agama kurikulum 2014, (itu harus) disetarakan. Kalau nggak disetarakan, nanti di transkrip akan muncul double, dua matkul. Padahal, itu (mata kuliah yang) sama, cuma beda nama.” Terangnya.
Lintang Suci Rochmania, S.Kom juga sedikit membahas aplikasi PDDIKTI Feeder, sebuah sistem yang disediakan oleh Dikti untuk perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk melaksanakan pengelolaan data perguruan tinggi. Beliau mengimbau para operator untuk menggunakan browser Firefox untuk mengakses aplikasi tersebut. “Untuk Feeder, membukanya harus dengan firefox. Mungkin terkait dengan coding-nya.” Beliau mengatakan bahwa kemungkinan aplikasi ini tidak tampil sempurna apabila diakses melalui browser lain.
Kasubag Akademik dan Evaluasi, Khaerul Kholqi, S.P. menyampaikan bahwa sinkronisasi antara SIAKAD dan Feeder menjadi salah satu kendala yang dihadapi operator. “Data di SIAKAD dengan di Feeder itu banyak yang beda, termasuk jumlah mahasiswa. Kemudian, terkait kelulusan di SIAKAD udah diluluskan, tapi di Feeder belum karena terkait dengan PIN segala macem.” Ujarnya. Hal lain yang menjadi kendala dalam aplikasi SIAKAD ialah ketidakmunculan bobot minimal lulus dan ketidakmampuan penggunaan double kode untuk ruangan. Lintang Suci Rochmania, S.Kom mengatakan bahwa kendala tersebut merupakan bug yang akan beliau komunikasikan kepada pihak terkait untuk diperbaiki. (Sekar – Humas)