SERANG– Pimpinan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan mediasi dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) terkait pemangkasan anggaran kemahasiswaan yang mencapai 73%. Mediasi yang berlangsung di Ruang SC1, Gedung Student Center, Kampus Untirta, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa, 11 Maret 2025. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Prof. Dr.-Ing. Ir. Asep Ridwan, S.T., M.T., IPU., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Agus Sjafari, M.Si., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Prof. Alfirano, S.T., M.T., Ph.D., para wakil dekan, Kepala Biro Umum Kepegawaian dan Keuangan Deden Hery Hermawan, S.E, M.M., Pokja Kemahasiswaan, perwakilan Ormawa, yang terdiri dari DPM, BEM, UKM, dan HMJ.
Presma Untirta Ferdan berharap adanya efisiensi ini tidak menghambat pada jalannya kegiatan di Ormawa. “Saya rasa perlu ada sikap khusus dari pimpinan secara akademis untuk menyikapi kebijakan. Kami tidak mau anggaran UKT yang dinaikkan dan anggaran kemahasiswaan dikurangi akhirnya kita pun terdampak,” kata Ferdan.
Dr. Agus menyikapi efisiensi di Kemahasiswaan ini atas dasar rembuk pimpinan yang melihat pada skala prioritas kegiatan. “Ada beberapa opsi seperti memprioritaskan kegiatan, mencari pendanaan atau kerja sama dengan mitra dan yang ketiga yang menurut kita tidak populer adalah menaikkan UKT. Kemudian kampus memilih skala prioritas itu tadi dan tanpa menaikkan UKT dan kita harap kita bisa menyikapi ini dengan bijak,” jelasnya.
Prof. Alfirano menambahkan, ada beberapa solusi yang bisa disikapi untuk saat ini selain mengambil langkah prioritas tadi salah satunya adalah mencari pendanaan alternatif melalui sponsor atau kerja sama dengan alumni. Tidak kalah penting menurutnya adalah soal transparansi penggunaan anggaran dan sekreatif mungkin membuat kegiatan juga menjadi lebih efisien.
Sementara Prof. Asep menuturkan, adanya dampak dari efisiensi di bidang kemahasiswaan ini karena dana kampus atau PNBP tidak bisa digunakan. Ia pun berharap dalam jangka waktu dua bulan ke depan, setelah para Rektor di Indonesia urun rembuk dan Kemendiksaintek sudah melayangkan surat permohonan ke Mensesneg dan Menkeu terwujud relaksasi anggaran.
“Tunggu saja sebulan dua bulan ke depan mudah-mudahan dana PNBP bisa digunakan lagi. Ini terbuka ruang, arahnya ke situ dan kita doakan saja ada secercah harapan,” harapnya.
Penulis: Hilman, Angga Humas
Foto: Hilman