UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan Untirta Kerja Sama dengan Candra Asri dan PT Dongsuh Dorong Mahasiswa Berkembang di Industri

Diposting pada

SERANG-UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (PKKw) Untirta melakukan pembinaan terhadap mahasiswa melalui workshop bertajuk ‘Persiapan Menghadapi Dunia Kerja’ di Auditorium Gedung B Untirta, Pakupatan, Rabu 20 November 2024. Hadir dalam kegiatan ini Kepala LPMPP Untirta Prof. Dr. Ir. H. Wahyu Susihono.,S.T.,M.T.,IPM.,ASEAN Eng., Kepala UPA PKKw Dr. Ipah Ema Jumiati, S.I.P., M.Si., dan tim serta dua narasumber dari praktisi industri Elfas Kurnia (PT Dongsuh Indonesia) dan Hilman Fadhillah (PT Candra Asri).

Dr. Ipah menyampaikan, Untirta memiliki tanggung jawab untuk masa depan mahasiswa yang nantinya akan menjadi alumni, dimana pada masa ini mereka harus berhadapan dengan dunia yang sesungguhnya. “Mudah-mudahan para alumni memenuhi syarat untuk memasuki dunia kerja maupun usaha. Di sini kita mengundang para Narasumber yang memang ahli dalam bidang human research. Harapan kita, Untirta sudah unggul dan sudah seharusnya pula kita memiliki lulusan yang unggul pula. Itu yang kami targetkan,” ujarnya.

Sementara Prof. Wahyu mengatakan, ada 200 juta lebih pekerjaan baru muncul dan ini adalah pekerjaan rumah bagi alumni Untirta yang kebanyakan adalah Gen Z. “Ketika ijazah diperoleh harus punya transformasi dan saat ini trend dari Untirta adalah mencari pekerjaan, lanjut kuliah dan sebagian lagi berwirausaha. Kita harapkan juga nantinya para alumni memiliki jiwa yang kreatif dan inovatif,” kata Prof. Wahyu.

“Mari kita lihat tantangan itu bukan semakin menakutkan tetapi kita harus menyadari posisi kita di mana. Ada 200 juta pekerjaan baru, tinggal pilih apakah kita jadi penonton atau jadi pemain di dalamnya,” tegasnya.
Elfas dalam materinya menuturkan, Dongsuh adalah perusahaan asal Korea Selatan yang bekerja di bidang kimia dan ada di Indonesia sejak tahun 2014. Dongsuh memiliki inovasi dan satu-satunya yang mampu mengembangkan bahan kimia terbaru yang berwujud kamper dan sebagainya. Namun, menurutnya, tuntutan perusahaan berbanding terbalik dengan pelamar yang justru lebih menunjukkan ingin gaji besar ketimbang kemampuan yang dimiliknya.

“Ketika saya wawancarai dia lebih membanggakan lulusan mana dan ingin gaji besar. Atau ada yang waktu itu saya interview dia membanggakan S2-nya, ketika ditanya soal berpikir strategis ternyata tidak bisa. Nah, di sini Banyak sekali PR buat Genz ini, makanya itu hidup digital seharusnya lebih mampu mengoptimalkan informasi,” ungkapnya.

Penulis: Hilman/Angga Humas
Foto: Hilman