TANGERANG – Banten Youth SDGs Forum sukses diselenggarakan di Yasmin Hotel Karawaci, Tangerang, dengan tema “Generasi Muda Pilar Pembangunan Berkelanjutan Wujudkan Indonesia Emas” , Selasa, 3 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran generasi muda dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Provinsi Banten, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 42 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah SDGs Provinsi Banten Tahun 2024-2026.
Forum ini dihadiri oleh tiga perwakilan mahasiswa dan satu Dosen Pembimbing dari 19 perguruan tinggi dan politeknik untuk mengikuti Banten Youth SDGs Forum, yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), UIN Sultan Maulana Hasanudin, Universitas Bina Nusantara, Universitas Terbuka, Politeknik Kesehatan Banten, PKN STAN, Politeknik Pelayaran, Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS Tangerang), Universitas Muhammadiyah, Universitas Serang Raya (Unsera), Universitas Pamulang, Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Universitas Banten Jaya, Universitas Al Khairiyah, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Primagraha, Universitas Bina Bangsa, Universitas Faletehan, dan Universitas Pelita Harapan. Perwakilan dari Untirta, yaitu Herlina Pebriani, Elen Heryetta Purba, dan Rossita Qamara Azizah, turut hadir sebagai delegasi mahasiswa.
Banten Youth SDGs Forum menghadirkan empat pembicara utama yang memberikan materi terkait SDGs di antaranya; (1) Raden Roro Salma (Duta Kampus SDGs) menyampaikan materi tentang aksi nyata pemuda dalam pencapaian SDGs. Dia menekankan pentingnya kontribusi aktif dari kalangan muda untuk mendukung implementasi SDGs di tingkat lokal dan nasional, (2) Setyo Budiantoro (Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi Sekretariat Nasional SDGs Indonesia) menyampaikan pentingnya kolaborasi antar stakeholder dalam percepatan pencapaian SDGs. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga sektor swasta, akademisi, dan Masyarakat, (3) Muhammad Rizki Nugraha Darma Nagara (CEO and Founder Darma Nagara Mandaya/DANAYA) menyoroti pentingnya pendidikan berkualitas dan transformasi berkualitas sebagai fondasi untuk mencapai SDGs, khususnya dalam konteks pendidikan di Indonesia (4) Dr. Mahdani, S.E., S.T., M.Si., M.M., (Kepala Bappeda Provinsi Banten) menjelaskan agenda prioritas SDGs Provinsi Banten dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Banten. Ia menekankan peran strategis RPJPD dalam mengarahkan pembangunan berkelanjutan di Banten hingga tahun 2045.
Tujuan utama dari penyelenggaraan forum ini adalah untuk menguatkan peran generasi muda dalam mendukung pencapaian target SDGs di Provinsi Banten. Forum ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam perumusan kebijakan pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah. Diskusi dalam forum ini berjalan sangat dinamis, terutama dengan partisipasi aktif dari mahasiswa Untirta, yaitu Herlina Pebriani, yang menyoroti pentingnya kolaborasi yang sinergis dalam implementasi SDGs. Herlina menekankan bahwa mahasiswa perlu terlibat dalam “belanja masalah” dan pengawalan implementasi SDGs di Provinsi Banten. Ia juga mengajukan pertanyaan kritis mengenai kesenjangan dalam kolaborasi yang tidak sinergis dan bagaimana perumusan dokumen RPJPD dapat lebih inklusif dengan melibatkan suara pemuda. Sebagai salah satu perguruan tinggi yang aktif dalam pembangunan berkelanjutan, Untirta sebelumnya telah terlibat dalam telaah penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Banten Tahun 2025-2045 yang dilaksanakan pada bulan November 2023.
Selain itu, Untirta juga terlibat dalam UIGreen Metric dan menjadi pemimpin perguruan tinggi di wilayah barat Indonesia dalam indikator energi dan perubahan iklim. Hal ini menjadikan Untirta sebagai contoh bagi perguruan tinggi lainnya dalam mewujudkan kampus yang berkelanjutan melalui SDGs Center Untirta yang saat ini sudah terbentuk. Untirta memberikan contoh di mana kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan antar UPT terjalin kolaborasi yang sinergis untuk mewujudkan kampus yang berkelanjutan. Forum ini menjadi bukti bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, merupakan pilar penting dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan, serta menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.(Herlina/Humas)