SERANG-Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melaksanakan ‘Workshop Optimalisasi Pengelolaan MBKM untuk Meningkatkan IKU 1,2 dan 6’ di Multimedia, Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa 20 Agustus 2024. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusmana, Ir., M.P., Ketua LPMPP Prof. Dr. Ir. Wahyu Susihono.,ST.,MT.,IPM.,ASEAN Eng., dan jajaran, serta narasumber dari UGM Haryo Kusuma Wibawa, S.T., CPC.
Prof. Wahyu menuturkan, peluang seperti apa yang menjadi bagian dalam peningkatan MBKM dalam lingkup IKU dan menjadi penting bagaimana kemudian jurusan dan fakultas bisa melaksanakan dan bisa terdaftar di PDDikti.”Kita sudah melaksanakan tetapi tidak mengkalim dan tidak dimasukkan dalam Kementerian. Apa saja yang bisa diklaim bisa menyamakan persepsi. Bisa mengoptimasi kita karena kita sudah melakukan banyak hal tapi tidak dilaporkan di PDDikti ini semoga tidak terulang,” tuturnya.
Dr. Rusmana mengatakan, Untirta selalu memiliki potensi untuk meningkatkan IKU terkhusus untuk IKU 6 yang menjadi misi pada tahun ini.
“LPMPP sebagai jantungnya kampus banyak kegiatannya. Kemudian perubahan besar dalam MBKM ini patut kita kenali dan sehingga ibarat jantung, harus terus berdenyut dan dalam hal ini adalah tugas berat dari LPMPP untuk mengaplikasikannya,” sambutnya.
Haryo mengatakan, membicarakan MBKM salah satunya adalah bagaimana mensinkronkan antara dunia kampus dan dunia industri. Sebagai studi kasus di UGM, banyak mahasiswa/lulusan yang tidak bertahan lama dalam bekerja pada suatu tempat karena banyak alasan.
“Masalah di perguruan tinggi bahkan hampir semuanya di Indonesia bukan mahasiswa tidak pintar tapi tidak siap seatle saat mereka lulus, kita menemukan 38 persen lulusan dapat kerja kemudian pindah. Indonesia itu sehingga di tahun 2030 diprediksi level middle management hilang dan terganti dengan warga asing. Itu yang mulai masuk karena berhenti di tataran teknis awal. Mungkin secara gaji lebih tinggi tetapi secara long term tidak bagus. Ini menjadi salah satu perhatian kita ke depannya,” tegas Haryo.(HI/AAP)