Serang-Program Studi (Prodi) Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan kegiatan asesi akreditasi LAM-PTKES di Gedung kartiwa, Kampus Untirta, Pakupatan, Kota Serang, Senin (5/9/2022). Kegiatan ini berlangsung sampai Selasa (6/9/2022) dengan mendatangkan tim asesor LAMP-PTKES Prof. Wahyuning Ramelan, dr., Sp.Andk(K); dr. Mariatul Fadillah, MARS., Ph.D., Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Med.Ed, M.Kes.
Dekan FK Untirta Dr. dr. Siti Farida, M.Kes., Ph.D., menuturkan, kegiatan ini merupakan bagian dari akreditasi Prodi Kedokteran sebagai bahan untuk memenuhi penilaian dokumen dan asesemen lapangan guna meninjau semua sarana di FK Untirta sebagai penunjang pembelajaran.
“Hari ini tim asesor akan meninjau langsung ke lapangan untuk melihat semua penunjang khususnya laboratorium, bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang ada. Tim asesor akan mewawancarai langsung para dosen, tendik, dan mengunjungi wahana pendidikannya seperti puskesmas, RSUD Banten yang akan menjadi calon rumah sakit pendidikan utama Untirta kemudian meninjau FK yang ada di Cilegon,” tuturnya.
Ia menambahkan, RUSD Cilegon juga dikunjungi karena menjadi sarana pendidikan untuk saat ini. “Jadi harapannya nanti dengan adanya asesmen lapangan kita akan menjadi satu penilaiain penjaminan mutu yang terbaik bagi FK Untirta. Kalau untuk hasilnya nanti (asesi-red) kira-kira akan keluar sekitar satu bulan usai pelaksanaan. Selebihnya kami bersyukur karena semua pimpinan di Untirta sangat mendukung kegiatan ini,” tambahnya.
“Kegiatan ini sebagai bagian dari penjaminan mutu secara akademik agar mulai dari awal penyusunan kurikulum menjadi baik kemudian pelaksanaan juga baik dan diharapkan (para mahasiswa-red) menjadi dokter yang kompeten sesuai dengan standar kompetensi yang ada,” tuturnya.
Prof. Wahyuning menjelaskan, kegiatan ini sebagai kelanjutan dalam rangka akreditasi untuk Prodi Kedokteran FK Untirta yang relatif baru karena ketentuan pemerintah setiap prodi baru setiap tahun harus diakreditasi. Oleh karena situasi Covid-19 akreditasi dilakukan dua kali yakni secara daring dan vistitasi.
“Jadi Semua yang berkaitan dengan pendidikan kedokteran kita asesi. Dari gedung, ruangan kuliah, laboratorium, dosen, kurikulumnya, mahasiswanya dan rumah sakitnya. Kita akan tanya dokter dan paseinnya. Kalau bisa unggul alhamdulillah tapi terus terang untuk prodi baru memang perlu tahapan lebih karena ada banyak aspek yang harus dicapai,” jelasnya.
“Kami lebih melihat di sini lebih kepada memastikan satu lembaga pendidikan menghasilkan lulusan yang betul-betul memiliki kompetensi yang diharapkan karena masyarakat akan sangat terugikan kalau kompetensi lulusannya tidak sesuai dengan harapan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para Wakil Rektor dan pimpinan unit di Untirta, Dekan, Wakil Dekan, dosen dan tendik di lingkungan FK Untirta.(HI/AAP/VDF)