Mukhammad, pensiunan dari Untirta yang selama ini menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia yang selama ini mengabdi di Untirta menitikkan air mata pada acara pemberian jasa pengabidan kepada pegawai Untirta yang baru saja habis masa mengabdinya.
“Masih sedih, tapi semua ada masanya. Semua akan pensiun dan saya amat sedih,” tuturnya sembari menyeka air matanya.
“Terima kasih atas masa yang indah di kampus dan mohon maaf apabila ada kata dan perbuatan yang tidak berkenan di hati. Saya tidak bisa berkata-kata lagi,” kata Mukhammad.
Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Si., yang menjadi Arsipris Ahli Muda di Untirta juga tidak bisa melupakan masa ketika pertama ia menginjakkan kaki di Untirta.
“Waktu itu tahun 1986. Tentunya kita masih merintis dan bahkan honor saya ketunda sampai enam bulan. Kami juga sempat mencari mahasiswa sampai ke kampung-kampung. Namun, itu sangat berkesan apalagi melihat Untirta sekarang. Kita semua bersyukur, Untirta sudah besar, canggih dan semakin maju,” ujarnya.
Uswatun pun berharap kepada pensiunan dan yang masih mengabdi di Untirta, utamanya yang muda, harus tetap bahagia. “Insya Allah kalau ada apa-apa kami siap mendukung. Mudahan-mudahan Untirta tambah bagus dan tambah segala-galanya,” harapnya.(HI/AAP/VDF)