Cilegon, (21/12/2020) – Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan public hearing terkait persiapan dalam pendirian dan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan. Public hearing dilakukan secara daring dengan dihadiri oleh Rektor, Para Wakil Rektor, Jajaran Dekanat FK Untirta, dan narasumber. Adapun Narasumber yang diundang adalah Dr. Andi Wahyuningsih Atta, Sp.An.KIC,MARS (Ketua Umum ARSPI), Dr. dr. Julianto Witjaksono A.S, Sp.OG (Ketua Tim Perencanaan RS UI) dan Dr. Afif Nurul Hidayati, Sp.KK(K) (Manager Pendidikan dan Pelatihan dokter Univ Erlangga)
Dekan Fakultas Kedokteran Untirta, Dr.dr. Siti Farida, M.Kes, Ph.D diawal sambutannya mengungkapkan Rumah sakit pendidikan sangat dibutuhkan oleh Fakultas kedoteran Untirta yang baru berdiri pada tahun 2019 dan telah memiliki 5 program studi yakni pendidikan dokter, gizi, keperawatan, S1 Keperawatan, dan ilmu keolahragaan. “Kelima prodi tersebut seakan menjadi sebuah karunia saling yang bersinergi dalam melengkapai keilmuan”ungkapnya. Lebih lanjut Siti menjelaskan bahwa Rumah Sakit Pendidikan yang rencanannya akan dibangun kelak dapat menjadi wahana bagi tenaga pendidik dan mahasiswa Fakultas Kedokteran yang nantinya terdapat konsep sinergi interprofesional. “untuk itu kami siap menerima ilmu dan belajar dari pengalaman narasumber. Kami juga ingin tahu tentang penerapan SOP sehingga dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat sebesar besarnya” katanya.
Sementara itu Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, MT dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan Public Hearing menjadi penting untuk menjaring pengalaman dan masukan yang menjadi bahan referensi utama dalam persiapan pendirian Rumah Sakit Pendidikan untirta. Rektor berharap semoga di tahun 2021 sudah ada gambaran tentang anggaran sehingga pihaknya bisa meroadmap tentang lokasi, fasiltas yang harus dipenuhi, dan standar minimal Rumah Sakit Pendidikan. “semua pihak diuntirta telah bergerak untuk mewujudkan rencana pendirian rumah sakit pendidikan ini”ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan,pengelolaan keuangan, SDM dan Fasilitas, H. Kurnia Nugraha, MT memaparkan tahap persiapan awal pembangunan rumah sakit pendidikan yang terdiri dari studi kelayakan, pra-master plan, Ijin Mendirikan Bangunan, detail master plan, konstruksi, dan operasional. Pada kesempatan yang sama kurnia pun mengungkapkan bahwa lokasi Rumah sakit pendidikan yang akan dibangun akan diutamakan di daerah cilegon dekat dengan Fakultas Kedokteran dan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pihak Krakatau Steel terkait perluasan lahan yang ada sekarang sebesar 2.6 Ha. Selain itu menurut informasi yang ia terima bahwa gubernur banten telah berkomitmen untuk memberikan hibah kepada Untirta sebesar 100 milyar pada tahin 2021 yang kemungkinan akan digunakan untuk pengurusan lahan.
Narasumber pertama, Dr. Andi Wahyuningsih Atta, Sp.An.KIC,MARS, dalam paparannya menyampaikan bahwa rumah sakit pendidikan yang akan dibangun hendaknya memperhatikan 3 hal yakni pendidikan, penelitian, dan pelayanan.”SDM harus disiapkan mulai saat ini Setidaknya 20 disiplin ilmu dengan rasio dosen berdasarkan peraturan perundangan satu berbanding lima”pungkasnya. Sedangkan narasumber kedua dr. Julianto Witjaksono menitikberatkan pada pengalokasian anggaran. Menurutnya anggaran yang ada tidak hanya dipakai untuk pembagunan fisik dan pengadaan peralatan tetapi juga perlu disiapkan dana operasional untuk 3 tahun pertama. Dan yang terakhir paparan dari Dr. Afif Nurul Hidayati, Sp.KK(K) mengatakan bahwa lima program studi yang dimiliki oleh FK Untirta merupakan modal yang bagus bagi terselenggaranya IPE (InterProfesional Education) di Rumah Sakit Pendidikan nantinya. (RDB)