Serang, 18/09/19 Prodi DIII Perpajakan FEB UNTIRTA melaksanakan kegiatan Workshop Metodologi Penelitian Terapan bagi para dosen di Hotel Abadi Kota Serang.
Kegiatan dihadiri oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik FEB Untirta Dr. Indra Suhendra,SE., M.Si,Wakil Dekan II Bidang Umum Dr. Elvin Bastian, SE.,M.Si Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Akhmadi, SE., MM, para kaprodi,kajur,sekjur dan para dosen dilingkungan FEB Untirta serta narasumber Ibu Dr. Srihadi Winarningsih , SE., MS.,Ak.CA selaku ketua prodi sarjana terapan Akuntansi perpajakan unpad
Wakil Dekan II Bidang Umum Dr. Elvin Bastian, SE.,M.Si memberikan sambutan sekaligus membuka acara ini. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini, diharapkan dapat menjembatani perbedaan antara riset di S1 dan di diploma, karena bagaimanapun terdapat perbedaan, selain itu dalam hal yang terkait dengan metodologi pengembangan-pengembangan riset yang kekinian juga menjadi harapan dari FEB dalam latihan ini.
Narasumber yang merupakan Juara ke-1 sebagai BEST PRESENTER di acara Simposium Akuntansi Vokasi (SNAV) – VIII di Palembang memaparkan bahwa sebagai dosen wajib melakukan tri dharma perguruan tinggi, pengajaran, penelitian dan pengabdian. Yang mana yang lebih dominan, apakah harus diatur atau tidak? Dari segi komponen sudah diatur untuk komposisinyaDalam hal penelitian BAN PT menghitung penelitian dari penelitian yang sudah terpublish.
Dilihat dari visi Untirta, salah satunya adalah Menyiapkan outcome lulusan yang memiliki kualitas kompetensi yang relevan dengan perubahan lingkungan dan Meneguhkan komitmen intelektual demi kemajuan ilmu ekonomi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan riset dalam penelitian menjadi point penting dan harus dipaksakan kepada semua dosen.
Menurutnya, Reserach defeinisinya adalah tuntutan, ketika menulis proposal maka tuntutannya adalah hallmark of scientific reserach. Hallmark of scientific research terdiri dari Purposiveness, rigor, testability, replicability, precision dan confidance, objectivity, generalizability dan parsimony yang lebih mudah disingkat dengan Puriterepreogepar.
Purposiveness adalah Reserach harus punya tujuan yang membedakan reserach scientific dan murni applied. Kontribusi research harus menyelesaikan suatu masalah. Rigor Artinya kuat (fixed). Yang harus Rigor adalah teori dan metodelogi. Contoh rigor teori harus menggunakan yang terbaru. Testability artinya ada hipotesis untuk tujuannya korelasional. Replicability artinya the results of the test of hypothesis should be supported again and again when same type of research is conducted in other similar circumstances. Precision dan Confidence. Percision adalah meneliti sample dan sample untuk mengenralisasi, semakin dapat mengenralisasi makan precisionnya semakin baik. Objectivity artinya tidak boleh memasukkan praduga (perasaan) kita ketika di lapangan. Tidak boleh subjektivitas saat meninterview. Independen saat meneliti. Biarkan data yang berbicara saat kita dilapangan.
Generalizability artinya apakah saat kita mengeneralisir suatu keharusan atau tidak. Apabila kita tidak bisa mengeneralisir tidak ap2 tetapi ketika kita bisa mengenarilisir akan lebih baik. Sample harus representatif apabila ingin mengeneralisir. Parsimony artinya penelitian kita hanya menjawab apa2 yang ada diindentifikasi. Semoga dengan adamya workshop ini dosen-dosen dilingkungan FEB Untirta dapat mengapliaksinya dalam riset terapan dan meningkatkan jumlah penelitian terapan yang terpublish. (momo-feb)