SERANG, (07/09/2020) – Istilah September ceria sepertinya layak menggambarkan suasana kebahagiaan civitas akademika Universitas Sulta Ageng Tirtayasa terutama Keluarga Besar Mahasiwa Untirta. Pasalnya diawal September ini mahasiwa untirta yang notabenenya adalam kaum muda milenial berhasil menyabet juara 3 pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Divisi II Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2020, Sabtu (5/9). Mahasiswa milenial yang beruntung tersebut adalah Ninda Ayu Ningtyas dan M. Aris Mulya Firmansyah mahasiswa pendidikan biologi semester 9 dan semester 5.
Ninda dan Aris yang tergabung dalam tim SarafAR ini berhasil meraup 1480 poin.pada babak final. Mereka berkreativitas dengan membuat Inovasi media pembelajaran sistem saraf pada mata pelajaran Biologi dalam bentuk Web Based Augmented Reality (WebAR) atau AR berbasis website. Dengan inovasinya tersebut mereka berharap, dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan mampu menstimulus minat belajar peserta didik terhadap materi sistem saraf.
Ninda saat dihubungi tim humas menjelaskan inovasinya ini mampu menstimulus minat belajar peserta didik terhadap materi / pelajaran sistem saraf dan kedepannya diharapkan dapat memberikan wawasan bagi guru dan peneliti terhadap media pembelajaran berbasis teknologi yang tidak hanya sekedar aplikasi presentasi atau video animasi pembelajaran biasa tetapi juga teknologi yang bersifat interaktif dan memiliki potensi bagi mereka yang sedang dan akan mempelajari sistem syaraf.
Sedikit flashback mengenai persiapan mengikuti lomba ini ninda menceritakan bahwa dirinya dan temannya terlebih dahulu membaca dan mempelajari panduan perlombaan dengan seksama denga teliti agar mampu mengikuti dan memenuhi segala persyaratan rangkaian perlombaan dengan baik
“Persiapannya sendiri kalau untuk pemberkasan pendaftaran lomba hanya sebentar sekitar 3 harian menjelang penutupan, krna baru dapet infonya di H-3. Namun persiapan produk media sudah dari lama sebab ini riset bersama yg telah berjalan dari sekitar 5 bulan yg lalu, kemudian dilombakan ke kompetisi nasional dan memang ternyata kebanyakan tim-tim dr universitas lainnya juga merupakan riset yg telah berjalan dan akhirnya dilombakan di kompetisi ini”Ujarnya.
Selain itu ninda pun menyampaikan alasannya mengapa ia dan temannya memilih riset tentang WebAr. “Alasan yg mendasari perakitan WebAR karena media WebAR ini pengembangannya lagi digencarkan di luar negeri krna efisiensi dan efektifitas media dalam penggunaannya di berbagai bidang keprofesian, namun hanya sedikit pengembangannya di indonesia. Dari beragam jurnal penelitian yg ada, hanya sekitar 1-2 jurnal nasional yg memuat WebAR. Sisanya berupa aplikasi AR berbasis offline. Terlebih di masa pandemi ini tentu media online lebih difokuskan mengingat dalam kegiatan pembelajaran juga membutuhkan media pembelajaran yg mendukung dan efisien juga penggunaannya, oleh karenanya kami melakukan riset WebAR yg kemudian dibawa ke perlombaan tingkat nasional” tukasnya.
Seraya mengucap syukur atas prestasi yang diraih, Ninda dan Aris menitipkan pesan motivasi bagi milenal untirta khususnya yakni agar tidak mudah menyerah dan terus tantang diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan lampaui batas limit diri untuk berkembang dan berkarya. Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain maupun mahasiswa kampus lain, lakukan dan perjuangkan hal hal yg dicintai dengan sepenuh hati, ikhlas, dan nikmati prosesnya sehingga hasil akhirnya, akan dipetik dan dirasakan.
“Yang paling penting, sebagai mahasiswa, tri dharma harus terus dipelajari, diaplikasikan, dan diperjuangkan. Saat diberi kesempatan, ambil Saat ada kesempatan, ambil, Ikuti, Menang kalah urusan nanti. Itu bonus. Oleh karenanya, segera kenali potensi diri dan kembangkan langsung jangan dinanti nanti. Keep in mind hal hal tersebut sebagai ibadah dan niat untuk kebermanfaatan bagi sesama.. jadi.. semangat berkembang dan berkarya”.Ucapnya. (RDB)