Membanggakan, Untirta Tambah Guru Besar Lagi

Diposting pada

SERANG-Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berhasil menambah deretan guru besarnya. Di antara guru besar yang baru dikukuhkan tersebut adalah Prof. H.E.R. Taufik, S.E., M.M., M.Si., Ph.D., (Ilmu Manajemen Pemasaran); Prof. Dr. Ir. Eka Sari, S.T., M.T., (Rekayasa Produk dan Material), Prof. Dr. Heni Pujiastuti, S.Pd., M.Pd., (Ilmu Strategi Pembelajaran Matematika); Prof. Dr. H. Aan Asphianto, S.Si., S.H., M.H.; (Ilmu Hukum Acara Pidana), Prof. Dr. Moh. Mukhsin, S.E., M.M., (Manajemen Operasi); Prof. Dr. Eng. Hendra, S.T., M.T., (Ilmu Manufaktur Tekni Industri), dikukuhkan dalam sidang terbuka senat dengan penuh khidmat dan dilaksanakan di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Minggu 24 November 2024. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Senat Untirta Prof. Dr. H. Rudi Zulfikar, S.E. Akt., M.M., M.Si., dan dihadiri oleh Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T, Sekretaris Senat, anggota Senat, Dekan, Wakil Dekan, Para Kepala UPA, Kabag, Pokja Kabiro dan staf.

Prof. Taufik dikukuhkan sebagai guru besar dengan hasil penelitiannya berjudul ‘Green Information dan Green Brand Love: Trust dan Altruisme sebagai Solusi’ yang menyangkut dengan marketing kaitannya dengan isu kelestarian lingkungan dan hubungan emosional antar manusia.

“Sebagai contoh kampus Universitas Sultan Agung Tirtayasa adalah yang menggunakan Green canpus dengan inovasi dan visi Smart, and Green Campus, gedung dengan konsep tertata dengan megah dan elegan. Taman-taman yang merindang dan penempatan tempat sampah yang pas berdasarkan jenis sampah. Pengurangan kertas. Informasi-informasi lewat digital sehingga kampus Untirta mendapatkan akreditasi Unggul dari BAN-PT, dan dalam ilmu marketing hal ini disebutkan adalah emotional marketing,” jelasnya.

Prof. Eka Sari dikukuhkan sebagai guru besar dengan hasil penelitiannya berjudul ‘Potensi Eksplorasi dan Hilirisasi Bahan Alam Indonesia Berbasis Lebah sebagai Bahan Baku di Industri Farmasi, Obat Herbal dan Kosmetik. Ia menuturkan, negeri Indonesia yang lohjinawi memiliki kekayaan alam yang melimpah termasuk keanekaragaman hayati yang luar biasa. Hal ini memungkinkan seperti lebah bisa menjadi sumber berharga bagi pengembangan industri farmasi, herbal dan kosmetik.

“Bahan yang melimpah ini kalau tidak dieksplorasi dengan baik maka tidak akan menjadi unggulan bangsa kita,” tuturnya.
Prof. Heni dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu matematika dengan penelitian berjudul ‘Inovasi Pembelajaran Matematika pada Era Digital untuk Mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pemanfaatan Augmented Reality dalam Pembelajaran Matematika’. Ia mengatakan, pembelajaran matematika perlu diadakan inovasi sehingga pembelajaran bisa mudah dipahami dan tempat guna. “Sehingga kita bisa menyiapkan generasi yang mempunyai kompetensi relevan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” katanya.
Prof. Aan dikukuhkan sebagai guru besar dengan penelitiannya yang berjudul ‘Legal Protection terhadap Dokter dalam Hubungan Terapeutik Pelayanan Kesehatan melalui Media Elektronik Telemedisin Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

“Perlindungan hukum terhadap dokter merupakan hak dokter dalam menjalankan profesinya selama memberikan pelayanan dan tindakan kedokterannya memberikan indikasi ke arah suatu tujuan yang konkret dan dilakukan sesuai dengan standar profesi medik yang berlaku,” katanya.

Prof. Mukhsin dikukuhkan sebagai guru besar setelah melakukan penelitian berjudul ‘Dampak Sustainable Supply Chain Management terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan pada Industri Ayam Pedaging. Industri ini menurutnya sangat vital karena memberikan dampak yang signifikan dan melibatkan semua sektor industri.

“Industri makanan adalah faktor penting yang berdampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari keseluruhan populasi masyarakat. Melibatkan semua industri untuk konsumen akhir,” katanya.
Prof. Hendra dikukuhkan sebagai guru besar usai melakukan penelitian ‘Peran Proses Manufaktur dalam Mempersiapkan Ketangguhan Dunia Industri untuk Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045’. Menurutnya, industri manufaktur memiliki sumbangan peran terhadap output nasional serta kemajuan dalam penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri manufaktur memiliki peranan penting dalam berkontribusi pada pada perekonomian Indonesia dimulai dari terciptanya output nasional hingga penyediaan lapangan pekerjaan.
Rektor Untirta Prof. Fatah menyambut bahagia atas pengukuhan guru besar ini dan menurutnya tentunya ini akan memberikan motivasi dan lompatan besar Untirta untuk menjadi kampus berkelas internasional. “Kita mensyukuri betapa luas ilmu Pemilik alam semesta ini. Mari bersama-sama, bergotong royong berkontribusi untuk kampus Untirta yang sama-sama kita cintai ini,” ujarnya.

Penulis: Hilman, Angga Humas
Foto: Tubagus Mohammad Arif