SERANG-Program Bangga Kencana dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting merupakan program strategis yang saat ini gencar dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Oleh karena itu, sebagai kampus yang berpandangan sebagai menara air, kampus Untirta juga turut serta dalam lingkup pengabdian. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Untirta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melakukan workshop Model Strategi Program Bangga Kencana dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak. Workshop ini dilaksanakan di Auditorium Student Center 01 (SC 01), Kampus Untirta Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa, 5 November 2024. Hadir dalam kegiatan ini Kepala LPPM Prof. Meutia, S.E., M.P., Sekretaris LPPM Dr. Ing. Muhammad Iman Santoso, S.T., M.Sc., Ketua Pelaksana kegiatan Yanyan Dwiyanti, S.Si., M.T., dan tim, serta pemateri dari BKKBN Provinsi Banten Yuda Ganda Putra, S.I.P., M.M.
Yanyan menuturkan dalam sambutannya, program Bangga Kencana merupakan program yang dirancang oleh Pemprov Banten kaitannya dengan para wanita khususnya para mahasiswi untuk menyiapkan diri di masa yang akan datang. “Semoga ilmu yang kita dapatkan bermanfaat dan disampaikan kepada mahasiswa lain karena nanti teman-teman akan menikah dan di sini penting kita mengambil ilmunya,” tutur Yanyan.
Prof. Meutia mengatakan, Untirta pernah menjadi pusat rujukan/center of excellent konseling se-Provinsi Banten dan hal ini menjadi cikal bakal kembali untuk Untirta menjadi center of excellence untuk konseling remaja dan mahasiswa bekerja sama dengan BKKBN dan mitra lainnya. “Kita harus memunculkan center of excellence karena kita harus fokus kepada masalah gender ini utamanya perempuan yang paling rentan menjadi korban. Kenapa perempuan karena memang yang jadi korban terbesar itu adalah perempuan. Perempuan kalau kita ditinggalkan akan sulit karena membawa anak, membangun rumah tangga dan kembali memang jadi perempuan itu kudu pinter laki-laki kudu beriman. Kita perempuan kudu pinter, Center of excellence kita fokuskan saja. Jadi nanti kegiatan tahun depan setingnya ke arah itu dengan menyiapkan buku, publikasi, dan kerja sama dengan berbagai pihak kemudian nanti kita siapkan timnya dan kita ajukan SK-nya ke Rektor,” jelasnya.
Sementara Yuda mengatakan, ini adalah bagian dari upaya untuk menjadikan Nusantara maju, berdaulat dengan pembangunan berkelanjutan. “Program Bangga Kencana sendiri kalau ‘flasback’ di RPJMD di Nawacita dalam hal pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing serta revolusi mental. Memberikan kontribusi secara langsung terhadap upaya-upaya pembangunan manusia. Ada empat pilar utama salah satu pilar adalah pembangunan sumber daya manusia, jadi peran BKKBN dan bangga Kencana di RPJP sangat kuat kemudian kita lihat nanti ada di 8 misi dari RPJP 2020-2025 BKKBN menjadi salah satu kontributor dalam hal penurunan kemiskinan ekstrem. Fokus Indonesia ke depan tidak hanya meningkatkan infrastruktur menjadikan SDK sebagai fokus akan pembangunan yang dilakukan tentu visi Indonesia Emas,” jelasnya.
Penulis: Hilman/Angga Humas
Foto: Hilman