Serang, Kamis(18/7/2024) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sedang mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH) maka salah satu upayanya melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) selenggarakan Workshop Pembelajaran Hybrid melalui Spada dan Smart Classroom di Gedung Student Centre Kampus Untirta Sindangsari Kab. Serang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor bidang Umum, Keuangan dan Kepegawaian, Kepala LPMPP, para Kepala Pusat (Kapus) LPMPP dan Ketua Tim Revitalisasi. Pematerinya menghadirkan Ihsan Fauzi, ST dari Southeast Asian Ministers Of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMEO). Peserta Workshop adalah Dosen dari berbagai Program Studi (Prodi) / Jurusan yang ada di lingkungan Untirta berjumlah 122 orang yang nantinya ditargetkan akan memiliki kompetensi dalam perancangan pembelajan hybrid dan smart class room, mahir dalam pembuatan video dan media interaktif lainnya untuk konten pembelajaran dan lain sebagainya.
Pada kesempatan sambutannya Yus Rama Denny M, S.Si., M.Si., Ph.D selaku Ketua Tim Revitalisasi Untirta menyampaikan bahwa kegiatan Workshop kali ini sangat positif dan akan disupport sepenuhnya supaya bisa membangun kualitas pembelajaran. Beliau menerangkan program Revitalisasi Untirta yang terbagi menjadi 3 bagian yakni diantaranya program soft skill untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik), Kemudian Internalisasi program kerja salah satunya Massive Open Online Course (MOOC) dan pengadaan alat-barang untuk mendukung pembelajaran di Untirta. Pada akhir katanya beliau meminta doa dan dukungan semoga revitaliasi untuk mempersiapkan Untirta ke PTN BH berjalan lancar.
Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. Ir Wahyu Susihono, ST., MT., ASEAN Eng selaku Kepala LPMPP bahwa Workshop ini terselenggara atas support dana dari program Revitalisasi yang mana outputnya adalah peningkatan kualitas SDM Dosen Untirta, menurut beliau Dosen Untirta dengan adanya workshop ini minimalnya mengetahui dengan sebenar-benarnya kompetensi keilmuan yang dimilikinya, kemudian bisa menghasilkan produk video konten pembelajaran yang nantinya akan disimpan pada platform MOOC dan menguasai penggunaan video pembelajaran tersebut dalam model hybrid, kemudian bisa menghasilkan modal pembelajaran bibit Sistem Pembelajaran Daring (Spada) da modal pembelajaran bibit smart class room, bisa mendisain pembelajaran hybrid pada Spada dan MOOC serta perangkat pembelajaran lainnya, dengan begitu ilmu Dosen Untirta tersampaikan dan terakses ke semua orang di luar. Adapun kedepannya Dosen Untirta melayani di dalam kelas dan di luar kelas (Masyarakat Umum), jika melayani di dalam kelas merupakan bagian dari pengabdian dan jika melayani di luar mudah mudahan bukan hanya melayani saja tetapi ada hitung-hitungannya sehingga mendapatkan income generating.
Prof. Dr. Ing. Asep Ridwan, ST., MT selaku Wakil Rektor bidang Umum, Keungan dan Kepegawaian Untirta juga menuturkan bahwa beliau akan selalu support pada kegiatan positif seperti Workshop ini karena merupakan bagian dari agenda Revitalisasi Untirta menuju PTN BH dan bisa mengupgrade kompetensi Dosen Untirta. Beliau menuturkan rencana strategis Untirta pada tahun ini akan melakukan standarisasi Internasional proses manajemen mutunya di ISO 9001 dan melakukan standarisasi Internasional Laboratorium ISO 17025, memberikan berbagai pelatihan untuk Dosen dan Tendik, mendatangkan alat dan barang penunjang pembelajaran. Pada akhir katanya beliau menyampaikan semua Dosen dan Tendiknya diupgrade dengan harapan sudah siap jika untirta menjadi PTN BH.
Narasumber dari SEAMEO pada kesempatan menyampaikan materi menjelaskan beberapa hal penting seperti diantaranya menyampaikan konsep hybrid learning berikut pengimplementasiannya, disampaikan juga skema yang bisa diterapkan, menerangkan proses hybrid learning dan strategi yang bisa di lakukan dalam hybrid learning yang salah satunya dengan menggunakan platform MOOC. Pada workshop ini juga Narasumber menyampaikan materi perancangan pembelajaran MOOC, kemudian learning media yang bisa disematkan pada MOOC yang menurutnya materi yang disajikan harus bisa memberikan interaktifitas kepada mahasiswa atau peserta didik sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif.
Menyampaikan juga materi tentang Smart Class yang mana sebetulnya Smart Class adalah kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran secara singkronus baik secara tatap muka dan tatap maya secara bersamaan, jadi pembelajaran di smart class itu menurut penerangannya adalah pesertanya ada di ruang kelas dan ada juga di ruang maya serta terjadi secara bersamaan sehingga diperlukan beberapa perangkat untuk mendukung terjadinya smart class, adapun perangkat minimal yang harus tersedia untuk menunjang smart class adalah smart phone, yakni digunakan pendidik untuk menyampaikan materi juga bisa untuk melakukan pencatatan dan ini bisa terlihat oleh peserta didik di dalam ruangan maupun yang di luar ruangan yang terkoneksi secara jarak jauh, kedua yakni kamera tetapi bukan kamera biasa yang mana tujuannya untuk memvisualisasikan kondisi ruangan kelas sehingga bisa dilihat oleh mereka yang berada di jarak jauh, bukan hanya melihat pendidiknya saja tetapi bisa melihat suasana kelasnya juga, sehingga mereka yang tidak bisa datang ke ruang kelas secara fisik tetap bisa merasakan atmosfirnya, kemudian harus ada microfon suara di dalam kelas supaya bisa terdengar, juga harus ada speaker agar suara peserta didik jarak jauh bisa di dengar.
Kegiatan di akhiri dengan pemberian sertifikat penghargaan untuk pemateri dan sesi foto Bersama. (TMA/HD/AAP)