Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Ditjen Dikti (Direktorat Kelembagaan), menggagas program matching fund kedaireka untuk penciptaan dan peningkatan kolaborasi serta link and match antara Perguruan Tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Kedaireka dianalogikan sebagai match meeting point yang dapat memberikan akses Perguruan tinggi dan DUDIagar dapat bekerja bersama.Tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah DUDI, meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam praktek di lapangan (kampus merdeka) dan meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
Tahun 2021, sebanyak 6 tim dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)terseleksi untuk mendapat hibah matching fund kedaireka (dengan total bantuan untuk 6 tim sebesar 3,9 Milyar), salah satunya kerjasama antara Untirta dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri (PT ABM).Tim Kedaireka Untirta yang ketuai oleh Dr. Ing. Muhammad Iman Santoso, M.Sc., menggagas pengembangan Agro-Hub (Distribution Centre) dan Modern Agro Supply Chain di Propinsi Banten, dengan melibatkan PT ABM dengan dukungan Dept. Transport-Logistics Univ. Duisburg-Essen (Germany). Luaran program ini akan mengatur manajemen rantai pasok bidang pangan secara profesional yang bisa berperan dalam menstabilkan harga dan ketersediaan pangan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan melindungi masyarakat dari kerawanan pangan.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu unsur penting dalam rantai produksi dan distribusi produk adalah pihak yang dilibatkan dalam kedaireka Untirta-PT ABM. Kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya “Pelatihan dan Pengembangan Inkubator Bisnis Modern Berbasis Digital”, yang dilakukan selama 4 hari, terbagi di dua kota, Serang (20-21 Oktober 2021) dan di Pandeglang (27-28 Oktober 2021), dengan melibatkan total sekitar 240 UMKM di Banten.
Kegiatan pelatihan yang dibuka langsung oleh Rektor Untirta, Prof. Dr. H.Fatah Sulaiman, ST., MT., menghadirkan pakar-pakar kewirausahaan digital sebagai narasumber, yang memberikan pengalaman dan praktik seputar digital marketing strategy, seperti tips dan trik copyright jualan online; adaptasi dan revitalisasi kewirausahaan di dunia digital, serta personal branding.Pelatihan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dibawah koordinasi tim Work Package 4 (WP-4), dari 5 WP yang ada di tim kerjasama Untirta-PT ABM.
Seluruh kegiatan matching fund kedaireka terlaksana atas kerjasama yang baik antara unsur dosen, mahasiswa, serta pelaku usaha. Kolaborasi tersebut sangat didorong karena matching fund merupakan kegiatan yang diprioritasian bagi kolaborasi yang berkontribusi terhadap pencapaian 8 (delapan) Indikator Kinerja utama (IKU) Perguruan Tinggi.
IKU yang menjadi target tim WP-4 adalah IKU 2 (mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus) karena kegiatan ini melibatkan 20 mahasiswa lintas program studi dan fakultas yang terpilih untuk magang di PT ABM dengan fokus kompetensi pada digital marketing, pelatihan andragogi, dan strategi marketing komunikasi (yang sekaligus sebagai bagian dari program merdeka belajar-kampus merdeka). Lebih lanjut, pelatihan ini juga mendukung pencapaian IKU 3 (dosen berkegiatan di luar kampus) serta IKU 4 (praktisi mengajar di dalam kampus).
Dalam pelatihan ini, juga digunakan metode pembelajaran kolaboratif dan multidisiplin yang diterapkan denganpresentasi yang menarik (fun). Sehingga para UMKMmudahdalam mengikuti praktek pembelajaran,karena diberikan dengan pendekatan case-study untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan mereka di lapangan. Para praktisi pangan dari PT. ABM juga dilibatkan sebagai pemateri yang mempromosikan marketplace dari PT. ABM yang sudah launching pada https://plazabanten.com, sehingga para UMKM yang hadir bisa langsung difasilitasi untuk menjadi tenant di marketplace tersebut.