Saga, Balaraja (06/08/2025) – Melalui program bertajuk “Literasi Menyapa Desa”, Mahasiswa KKM Tematik Literasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Kelompok 40 menjalankan misi penguatan literasi anak sejak dini. Tak hanya melalui kegiatan di perpustakaan milik Desa yakni Perpustkaan Saga Gemilang, mahasiswa juga turun langsung ke sekolah yaitu, SD Negeri Saga 1 dan PAUD Kamila yang tidak jauh dari Perpustakaan Desa Saga untuk membangun semangat membaca dan belajar dengan cara yang menyenangkan.
Sebagai bagian dari program KKM tematik yang berfokus pada literasi, mahasiswa merancang berbagai kegiatan interaktif yang menjangkau langsung anak-anak di sekolah dan lingkungan desa. Kegiatan di Perpustakaan Saga Gemilang menjadi pusat aktivitas literasi terbuka bagi masyarakat, sementara kegiatan di SD dan PAUD menjadi upaya menyentuh kelompok usia dini dalam konteks pendidikan formal.
Kegiatan yang dilakukan meliputi read me a book, membaca nyaring, cerdas mengulas buku, proyek berbasis buku bacaan, menulis cerita, apresiasi literasi, serta membiasakan anak-anak berani bertanya dan berdiskusi. Semua dirancang untuk membangun budaya literasi yang bukan hanya akademik, tetapi juga sosial dan komunikatif.
Mahasiswa tidak datang sebagai pengajar, tapi sebagai teman belajar yang membangkitkan antusiasme anak-anak terhadap buku, cerita, dan pengetahuan. Hal ini selaras dengan tujuan utama program, yaitu menjadikan literasi sebagai pengalaman yang hidup dan dekat dengan keseharian anak-anak desa.
Yoni, Ketua KKM Kelompok 40, mengatakan bahwa pendekatan yang digunakan kelompoknya adalah membangun literasi dari banyak sisi. “Kami tidak ingin literasi hanya hidup di perpustakaan, tapi juga hadir di sekolah, di ruang kelas, bahkan di ruang bermain. Kami hadir bukan hanya membawa buku, tapi juga membawa kebersamaan dalam belajar,” jelasnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yus Rama Denny M, Ph.d , menyatakan bahwa kolaborasi dengan sekolah dan perpustakaan merupakan wujud pendekatan literasi yang menyeluruh. “kami percaya satu buku yang dibaca bisa membuka seribu pintu harapan, dengan kelas literasi, pelatihan pustakawan, hingga pendapingan langsung literasi bukan lagi menjadi sekedar kata tapi menjadi gerakan nyata, yang hidup ditengah masyarakat,” tuturnya.
Kepala Desa Saga, H. Sarnata S.Pd , menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian mahasiswa terhadap dunia anak di desanya. “ saya berpesan kepada para mahasiswa untuk tetep semangat, jangan kendor kan begitu, intinya untuk keberhasilan para mahasiswa untuk mengejar cita-citanya,” ungkapnya.
Ulpa, guru di PAUD Kamila Desa Saga, menilai pendekatan mahasiswa mampu menjangkau anak-anak yang sebelumnya kurang tertarik membaca, dan mengucapkan terimakasih. “makasih sekali yah, untuk kakak-kakak yang udah ngebantuuuu, kami segenap dewan guru, sangat berterimakasih sekali, dan juga sekarang diperpus itu yah, baik yah, karana mengajari anak-anak untuk lebih rajin lagi membacanya meskipun hanya dibuka-buka saja yah, karna belum bisa membaca,” ucapnya.
Sementara itu, Konita Hafidza (11 tahun), siswa SD Negeri Saga 1 yang ikut kegiatan, dengan polos mengungkapkan kegembiraannya. “terimakasih kakak KKM, udah ngajarin kita matematika, membaca, menari, kita kalo ada kakak KKM kita langsung seneng,” katanya sambil tertawa.
Program “Literasi Menyapa Desa” membuktikan bahwa gerakan literasi tidak harus besar dan rumit. Dengan pendekatan yang sederhana namun konsisten, mahasiswa KKM Tematik Literasi Untirta Kelompok 40 berhasil menanamkan semangat membaca dan rasa ingin tahu pada anak-anak di Desa Saga. Melalui perpustakaan, sekolah dasar, hingga PAUD, mereka menjadikan literasi sebagai napas kehidupan desa yang harus terus dijaga dan ditumbuhkan.
Penulis: KKM 40