Rangkasbitung, 24 April 2025 – Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar kegiatan pelatihan kesehatan mental bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung, pada Rabu (24/4).
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilakukan oleh civitas akademika Untirta, khususnya dalam bidang psikologi dan konseling. Pelatihan yang bertajuk “Membangun Kesehatan Mental yang Positif di Lingkungan Lapas” ini diikuti oleh puluhan warga binaan yang tampak antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan oleh dosen dan mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling.
Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP Untirta, Arga Satrio Prabowo, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada warga binaan dalam mengenali serta mengelola kesehatan mental mereka selama menjalani masa pembinaan.
“Lingkungan lapas memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan mental. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata agar para warga binaan memiliki kemampuan untuk memahami emosi, mengelola stres, serta membangun hubungan sosial yang sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung, Muhamad Khapi, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi positif antara dunia pendidikan dan institusi pemasyarakatan.
“Kerja sama ini adalah wujud nyata dari integrasi antara dunia akademik dan pemasyarakatan. Kami mengapresiasi keterbukaan FKIP Untirta dalam membangun ruang pembelajaran baru bagi warga binaan yang tengah mempersiapkan diri untuk kembali ke tengah masyarakat”
Pelatihan ini mencakup materi seputar manajemen stres, teknik relaksasi, dan penguatan motivasi diri. Di akhir kegiatan, peserta menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkala.
Dengan kegiatan ini, Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP Untirta terus menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang lebih sehat secara mental, tidak hanya di luar, tetapi juga di dalam tembok pemasyarakatan.
Penulis: BK FKIP, Tika, Angga Humas
Dokumentasi: BK FKIP