Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 95 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) sukses melaksanakan beberapa program KKM Literasi di Desa Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 8 Juli 2025 ini bertempat di beberapa tempat, antara lain Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lumbung Ilmu, SDN Serang Ilir, dan SDN Bojong Baru, dengan fokus pada penguatan karakter anak melalui kegiatan literasi yang interaktif dan menyenangkan.
Program literasi dimulai di SDN Serang Ilir dengan berbagai kegiatan edukatif. Pada 17 Juli 2025, mahasiswa KKM menyelenggarakan kegiatan “Bacakan Saya Buku” untuk siswa kelas 3. Mahasiswa membacakan buku cerita anak dengan intonasi ekspresif, memperlihatkan ilustrasi menarik, dan mengajak siswa berdialog selama proses membaca. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kebiasaan membaca sejak dini.
Masih di SDN Serang Ilir, siswa juga diajak mengikuti kegiatan mengulas buku. Para siswa diajak membaca dan memahami cerita, lalu menceritakan kembali isi buku menggunakan bahasa mereka sendiri. Ini melatih pemahaman membaca, keberanian berpendapat, serta keterampilan bercerita siswa.
Selanjutnya, pada 18 Juli 2025, dilakukan kegiatan membaca nyaring untuk siswa kelas 1, serta “Bacakan Saya Buku” untuk kelas 2. Anak-anak tampak antusias mendengarkan cerita yang dibacakan dan aktif merespons dengan semangat.
Program dilanjutkan di SDN Bojong Baru. Pada 21 Juli 2025, mahasiswa KKM kembali melaksanakan kegiatan bacakan saya buku dan membaca nyaring untuk kelas 2, serta cerdas mengulas untuk kelas 3. Kegiatan dilaksanakan melaui pendekatan yang menyenangkan, sehingga antusiasme siswa terlihat selama kegiatan berlangsung, Puncak kegiatan dilaksanakan pada 22 Juli 2025, di mana siswa kelas 4 dan 5 diajak membuat mozaik berbasis cerita buku yang telah dibacakan. Sementara itu, siswa kelas 6 mengembangkan cerita baru berdasarkan buku bacaan, yang sekaligus melatih kreativitas dan imajinasi mereka.
Selama pelaksanaan kegiatan, mahasiswa KKM melihat perkembangan positif dalam minat dan respons anak-anak terhadap kegiatan membaca. Banyak siswa yang awalnya malu-malu menjadi aktif bertanya dan menceritakan kembali isi cerita dengan semangat. Para guru dan kepala sekolah juga memberikan dukungan penuh dan mengapresiasi pendekatan yang digunakan karena dapat memperkuat karakter siswa sekaligus membangun budaya literasi sejak usia dini.
Sementara itu, masyarakat sekitar, termasuk orang tua dan perangkat desa, menyambut baik program ini karena dinilai membawa pengaruh positif terhadap anak-anak dan lingkungan sekolah.