SERANG-Literasi menjadi kebutuhan penting yang mendasari peradaban itu maju. Maka dari itu, Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan begitu banyak program untuk mendorong aktivitas ‘keliterasian’ ini dalam berbagai aspek. Salah satu yang terbaru adalah Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Literasi Tahun 2025 yang diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Untirta menjadi ‘pilot project’ atau yang pertama menjalani program ini atas upaya yang dilakukan oleh UPA Perpustakaan Untirta dan LPPM Untirta merespons program ini. KKM Tematik Literasi ini diawali dengan pembekalan kepada 1358 peserta dan 105 DPL untuk 105 desa di Provinsi Banten yang dilaksanakan di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Kamis, 3 Juli 2025. Hadir dalam pembekalan ini Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Ketua LPPM Untirta Prof. Dr. Meutia, S.E., M.P., dan tim, para Dekan, Para Kepala UPA, dan narasumber Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris atau Gol A Gong.
Prof. Meutia menyampaikan, program ini merupakan program kerja sama dengan Perpusnas RI dan tentunya difasilitasi oleh Perpusnas. Ia menyarankan kepada DPL dan peserta untuk melakukan evaluasi kegiatan secara berkala melalui aplikasi yang sudah disediakan LPPM Untirta.
“Mohon saran juga Bapak Ibu, ada kolom evaluasi untuk LPPM karena kita berkeinginan ingin lebih baik lagi untuk menilai kinerja mahasiswa dan ini akan tersinkronisasi dengan aplikasi Siakang,” ujarnya.
Prof. Fatah berharap para mahasiswa setelah dibina dengan KKM Tematik Literasi ini mahasiswa bisa paham tentang apa hakikat dari membaca dan menyadari potensi diri.”Kita harus membaca proyeksi masa depan sekaligus persiapan masa depan. Itu saya kira target yang diberikan oleh para DPL untuk menyampaikan kepada kelompok kita. Sebagai generasi emas yang siap bersaing pada masaa saat ini dan nanti. Program ini inisiatornya adalah universitas Sultan Ageng Tirtayasa dari program yang dicanangkan Perpusnas yang direspons cepat oleh UPA Perpustakaan dan LPPM Untirta,” jelas Prof. Fatah.
Sementara Gong memberikan motivasi bahwa Banten bisa menjadi titik sentral dalam gerakan literasi karena banyaknya aktivis literasi yang terus menggaungkan dan melakukan aktivitasnya dalam kemajuan literasi. Gong yang juga merupakan pendiri Rumah Dunia dan penulis novel Balada Si Roy ini berpesan bahwa mahasiswa harus benar-benar menjaga nama baik Banten dan Untirta sebagai salah satu titik sentral dalam berliterasi.
“Keluarlah dari zona nyaman. Hargai para penduduk setempat. Jadikan ‘epicentrum’ atau gempa literasinya Banten. Setelah KKM ini, terulah bergerak dan buat kegiatan-kegiatan bersama dengan pegiat literasi lainnya sehingga semangat teman-teman dalam gerakan literasi ini terus berkelanjutan,” tegasnya.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh beberapa narasumber dari Bappeda Provinsi Banten, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten dan Satgas PPKS Untirta.
Penulis: Hilman, Angga Humas
Foto: Hilman