FEB Untirta Gelar Diseminasi Kebijakan Stabilitas Sistem Keuangan Bersama KSSK, OJK, BI dan LPS

Diposting pada

SERANG-Di tengah isu keuangan yang saat ini merebak seperti di antaranya adalah soal perang tarif atau perang dagang Amerika Serikat-Cina sampai adu rudal Iran-Israel, yang tentunya memengaruhi keuangan dalam negeri pada akhirnya menjadi pembicaraan yang saat ini santer terdengar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) memiliki cara tersendiri untuk merespons hal tersebut salah satunya dengan menggelar diseminasi soal stabilitas sistem keuangan dengan tema ‘Asesmen dan Kerangka Kebijakan Stabilitas Sistem Keuangan.

Kegiatan ini digelar di Ruang Multimedia, Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa 24 Juni 2025, dengan mengundang Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Agenda ini dihadiri oleh Dekan FEB Untirta Prof. Dr. Tubagus Ismail, S.E., Ak., M.M., C.A., C.P.A., Sekretaris KSSK Dr. Arief Wibisono, S.H., LL.M., akademisi FEB Untirta, narasumber dari empat lembaga tersebut dan ratusan mahasiswa FEB Untirta baik yang hadir secara langsung maupun daring.

Prof. Ismail dalam sambutannya mengatakan, berbicara soal keuangan tentunya harus disikapi dengan cermat mengingat keuangan adalah hal vital apalagi untuk sebuah negara. Ia tidak memungkiri pada saat ini stabilitas keuangan di dunia tengah mengalami goncangan hebat sehingga ini pun berdampak ke dalam keuangan di Indonesia.

“Banyak ‘risk management’ yang harus dihadapi. Kita tidak bisa memahami risiko ke depan. Namun, kita selalu berusaha dan berharap untuk kemajuan dan kemakmuran ekonomi bangsa kita,” katanya.

Dr. Arief, mengamini apa yang disampaikan oleh Prof. Ismail. Di tengah tantangan yang tengah dihadapi, ia yakin Indonesia bisa mengatasinya karena jika merujuk pada tahun 2019, Indonesia termasuk dalam negara yang ‘survive’ di tengah apa yang terjadi pada saat itu yakni Covid-19.

“Kita melakukan pemihakan program Asta Cita selain dengan APBN kita ingin kepesertaan dari swasta perbankan dalam mendukung bagaimana negara Asia-Afrika bisa menjadi negara maju di tahun-tahun mendatang. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menjaga optimisme. Mari bersama kita jaga Indonesia lebih baik dan stabil menuju pintu gerbang kemakmuran,” tegasnya.

Penulis: Hilman, Angga Humas
Foto: Hilman