SERANG-Pendidikan Seni Pertunjukkan (PSP) FKIP Untirta melakukan kegiatan bertema ‘Show of Process’ yang digelar selama tiga hari 23-25 Juni 2025 di Basement Gedung C, FKIP, Ciwaru, Kota Serang, Senin (23/6/2025). Hadir dalam kegiatan ini Dekan FKIP Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., Kepala Jurusan PSP Alis Triena Permanasari, S.Sn., M.Pd., Pihak Balai Pelestarian Lita Rahmiati, S.Sos., M.P.P., Ketua Umum Cindy Clara, Ketua Pelaksana M. Chikal Putra, segenap mahasiswa/i PSP FKIP Untirta semester 2 dan para seniman Prov. Banten
Alis Triena manyampaikan,’ Ini adalah hasil karya mahasiswa PSP yang diharapkan menjadi inspirasi karena melalui proses yang panjang dalam pembuatannya. “Mahasiswa PSP ini adalah multitalent karena dalam berkarya seperti bermusik, tari, grafis sampai teater bisa dilakukan. Oleh karenanya, silakan apresiasi dan ini luar biasa. Saya juga penasaran dengan hasil karya teman-teman dan saya tertarik dengan temanya. Masih belajar tetapi hasilnya sudah menarik. Mudah-mudahan kreativitas teman-teman tidak sampai sini dan ke depannya bisa lebih baik,” ujarnya.
Dr. Fadlullah menuturkan, sejak awal FKIP sudah menyediakan fasilitas seperti Laboratorium PSP yang didedasikan dalam pengembangan seni di Untirta. Di Kampus tidak hanya bicara soal kebenaran ilmiah, di kampus tidak bicara hanya soal etos tetapi di kampus juga soal estetika.
Inilah yang harus kita seimbangkan di antara ketiganya. Hal lain yang kita bincangkan untuk memastikan bahwa bahasa, seni dan matematika itu seni itu berdampingan, bahasa itu penting karena berorasi bisa memengaruhi orang untuk bergerak, matematika juga penting karena bisa meyakinkan orang dengan data tapi jangan lupa negeri ini dibebaskan dari penjajahan ada karya seni, ada karya sastra. Tidak sedikit coretan-coretan di setiap sudut itu memengaruhi pikiran, termasuk lukisan juga bisa memengaruhi pikiran,” ujarnya.
Lita mengapresiasi kegiatan ini dan Balai Pelestarian Budaya tengah memikirkan apa yang bisa dikolaborasikan dengan kegiatan mahasiswa ini. Kegiatan yang bisa dikolaborasikan di antaranya menurutnya adalah menantang teman-teman mahasiswa PSP on the spot atau melukis di tempat yang menjadi cagar budaya di Banten.”tegasnya.
Penulis: Arif/Angga Humas Untirta
Foto: Arif