Mahasiswa Ilmu Komunikasi Perdalam Ilmu Kehumasan Bersama Humas Untirta

SERANG-Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Untirta melakukan kuliah umum atau sharing knowledge bersama dengan Pokja Humas Untirta Adhitya Angga Pratama, M.I.Kom., dan staf. Kegiatan ini dilangsungkan di Ruang SC 1, Gedung Student Center, Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Jumat, 20 Juni 2025. Kegiatan ini juga diinisiasi oleh pengampu mata Dasar-Dasar Kehumasan di Ilmu Komunikasi FISIP Untirta yakni Dr. Rd. Nia Kania Kurniawati, S.IP., M.Si.

Dr. Nia menjelaskan bahwa perkuliahan ini dimaksudkan sebagai wahana berbeda bagi mahasiswa dengan melihat langsung dan mendengar dari praktisi humas. Pembelajaran selain di kelas menurutnya akan menunjang pengetahuan mahasiswa terkait dengan apa yang terjadi dalam era kehumasan pada saat ini.

“Banyak terjadi disrupsi informasi dan perkembangan teknologi terutama AI yang saat ini tengah gandrung dibicarakan. Saya berharap teman-teman bisa menyerap pengetahuan dari ahlinya humas ini, Pak Angga, karena kita ketahui Pak Angga ini yang menakhodai urusan humas di Untirta,” ujarnya.

Sementara Angga menyampaikan, terkait dengan kehumasan yang terpenting adalah mahasiswa mau berkolaborasi dan tidak banyak berdiam diri karena era saat ini menurut untuk bergerak cepat. “Mendukung kegiatan kehumasan sangat penting dalam era kolaborasi saat ini. Tidak akan jauh dari namanya networking. Betapa pentingnya jaringan dan secara sederhana, ketika dikaitkan dengan Humas maka kita harus membuat strategi komunikasi dan riset dimana tujuannya adalah soal mengelola citra dan reputasi suatu lembaga. Misalnya ketika membuat konten harus dilihat dulu hasil analisisnya. Selanjutnya, ketika melaksanakan program itu ada monitoringnya. Program ini berjalan atau tidak dan tentunya adalah evaluasi. Siklusnya selalu berputar demikian,” kata Angga.

“Teman-teman pasti akan mendapatkan pembaharuan terus apalagi di era teknologi digital. Informasi berkembang sangat cepat dan kadang kita sulit membedakan mana yang fakta dan palsu, makanya itu kita perlu monitoring dan evaluasi. Salah satu yang kita pakai kalau merujuk pada teorinya yakni soal AMEC Framework,” ujarnya.

Penulis: Hilman, Angga Humas
Foto: Hilman